Kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 104 adalah materi belajar yang dapat dimanfaatkan guru dan siswa untuk memperdalam pemahaman materi belajar. Dengan begitu, prestasi belajar siswa dapat mengalami peningkatan yang signifikan.
Meski belajar termasuk hal penting bagi siswa, tetapi orang tua juga perlu membantu siswa dalam membagi porsi belajar, bermain, dan istirahat yang seimbang. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah siswa mengalami kejenuhan.
Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 104 Lengkap dengan Soalnya
Mengutip dari dalam buku berjudul Belajar Secara Efektif, Drs. Thursan Hakim (2005:20), keseimbangan antara kegiatan belajar dan kegiatan yang bersifat hiburan atau rekreasi perlu diperhatikan agar meraih prestasi belajar yang maksimal dan menghindari kejenuhan dan kelelahan pikiran.
Berikut ini adalah Kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 104 beserta soalnya yang dapat dimanfaatkan guru untuk dijadikan sebagai bahan belajar di waktu belajar siswa.
1. Siapa Syekh Yusuf yang menjadi penyebar Islam di Afrika Selatan?
Kunci Jawaban:
Syekh Yusuf berasal dari keluarga bangsawan tinggi di kalangan suku bangsa Makassar dan memiliki pertalian kerabat dengan raja-raja Banten, Gowa dan Bone. Syekh Yusuf lahir pada 8 Syawal 1036 Hijriah atau 3 Juli 1626 Masehi di Desa Parangloe (Tallo). Nama lengkapnya adalah Syekh al-Haj Yusuf bin Abdullah bin Abi Khayri al-Munjalawy al-Makassary atau Tuanta Salamaka ri Gowa yang artinya Guru Kami yang Agung dari Gowa.
Nama tersebut merupakan pemberian dari Sultan Alauddin, Raja Gowa ke XIV. Syekh Yusuf belajar bahasa Arab, ilmu fiqh dan ilmu-ilmu syariat lainnya di padepokan Bontoala yang diasuh oleh Syekh Sayyid Ba'Alwi bin Abdullah al-Allamah Thahir.
Syekh Yusuf kemudian merantau ke Aceh untuk bertemu Syekh Nuruddin Hasanji al-Raniri yang dikenal dengan nama Nuruddin Ar Raniri. Syekh Yusuf belajar tarekat Qadiriyah dan ilmu ketatanegaraan selama empat tahun pada Syekh Nuruddin Hasanji al-Raniridan lalu kemudian berhasil memperoleh ijazah.
Syekh Yusuf mempelajari berbagai tarekat dalam Islam sehingga pernah menetap sambil mengajar di Perguruan Assyafiah, Masjidil Haram. Karena kerinduannya terhadap kampung halaman, Syekh Yusuf memutuskan pulang ke Indonesia. Syekh Yusuf akhirnya menetap di Banten dan menjadi penasihat di Kerajaan Banten di bawah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa.
Selama di Banten, Syekh Yusuf bersama pasukan Makasar ikut terlibat dalam perlawanan serangan Belanda yang dilancarkan Sultan Ageng pada 1672. Karena kekuatan yang tidak sebanding, pada akhirnya Banten menyerah pada tahun 1682.
Syekh Yusuf kemudian diasingkan dan ditahan di Cirebon dan Batavia. Namun, pemerintah Belanda masih merasa terancam dengan pengaruh Syekh Yusuf dan keluarga sehingga kemudian diasingkan ke Srilanka pada September 1684. Pada Juli 1693, Syekh Yusuf kembali dibuang ke Afrika Selatan bersama dengan 49 pengikutnya karena pengaruh Syekh Yusuf dan pengikutnya untuk pemberontakan dinilai mengancam Belanda.
Di Afrika Selatan, Syekh Yusuf kembali melakukan dakwah dan menetap di Tanjung Harapan hingga meninggal dunia pada 23 Mei 1699 dalam usia 73 tahun. Dalam masa dakwahnya, Syekh Yusuf mendirikan sebuah komunitas muslim di Cape Town. Atas jasanya, Syekh Yusuf mendapat dua penghargaan sebagai pahlawan nasional dari Indonesia pada 9 November 1996 dan dari pemerintah Afrika Selatan pada 23 September 2005.
2. Bagaimana peran beliau di Indonesia?
Kunci Jawaban:
Syekh Yusuf memiliki peran sebagai ulama yang ikut andil dalam berdakwah dan menyebarkan Islam di Indonesia. Selain menyebarkan Islam, Syekh Yusuf juga berperan sebagai penasihat kerajaan dan berperan terhadap perlawanan kepada Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar