Gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari kumpulan bahan-bahan organik seperti sisa-sisa tumbuhan. Perkumpulan dari sisa tumbuhan tadi akhirnya mengalami proses pembusukan namun tidak sempurna karena kondisi yang basah dan minim oksigen, alhasil bahan organik tersebut menumpuk dan membentuk lapisan tanah yang kaya akan karbon.
Menurut Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD), Di tahun 2024, lahan gambut mencapai 1,7 hektare atau 7,55 persen dari total luas gambut di Indonesia yang mencapai 13,43 hektare. Namun, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) berdampak sangat besar dalam turunnya luas lahan gambut di Sumsel. Ada sekitar 3.316 hektare lahan gambut yang terbakar.
Padahal, gambut memiliki potensi yang sangat besar dalam pelestarian lingkungan. Lahan gambut merupakan tempat penyimpanan karbon dalam jumlah besar yang dapat menyangkal emisi gas rumah kaca. Lalu, Lahan gambut juga merupakan habitat dari berbagai macam jenis flora dan fauna. Hal ini merupakan kekayaan biodiversitas yang dimiliki lahan gambut.
Manfaat Gambut
Beberapa manfaat gambut bagi kehidupan alam, yaitu:
Penyimpanan Karbon
Gambut dapat menyerap karbon dengan jumlah yang banyak. Artinya, gambut memiliki manfaat yang sangat berpengaruh pada perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Sayangnya, ketika gambut rusak dan mengalami kekeringan akibat di bakar, karbon yang tersimpan akan lepas ke permukaan dan terperangkap di atmosfer bumi. Hal ini malah mengubahnya menjadi gas rumah kaca.
Menjadi Penyaring Air
Lahan gambut yang terbuat dari bahan organik yang terperangkap ribuan tahun membuatnya menjadi penyaring air yang alami. Gambut memiliki kemampuan untuk menyaring polutan seperti pestisida, logam dan zat kimia lainnya.
Proses penyaringan terjadi ketika hujan membasahi lahan gambut, polutan akan diserap oleh mikroorganisme yang hidup di dalamnya, menjadikan kualitas air yang keluar dari lahan gambut memiliki kualitas yang lebih baik dan bersih.
Mata Pencaharian Masyarakat
Lahat gambut juga dapat dimanfaatkan sebagai lahan perikanan. Gambut yang tergenang dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar. hal ini tidak hanya menyediakan sumber pangan bagi masyarakat, tapi juga menjadikan sumber ekonomi di mana ikan dapat dijual ke pasar.
Selain itu, hutan dari lahan gambut dapat menghasilkan berbagai macam hasil non kayu seperti madu, tanaman obat dan lain sebagainya. hal ini bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari masyarakat.
Pengaturan Siklus Air
Gambut memiliki peran penting dalam pengaturan siklus air. Ia memiliki kemampuan yang dapat menyerap air dalam jumlah yang besar. Lapisan lahan gambut yang tebal berfungsi sebagai spons alami.
Hal ini bermanfaat untuk mengatur siklus air yang membantu mencegah banjir di saat musim hujan dan membantu ketersedian air saat musim kemarau.
Namun, ketika gambut mengalami kerusakan, fungsi sebagai spons alami akan menurun. Gambut yang rusak akan berubah menjadi menolak air yang masuk, sehingga meningkatkan risiko banjir saat hujan dan kekeringan saat kemarau.
Itulah, 4 manfaat gambut bagi lingkungan. Lahan gambut yang kian sedikit dapat meningkatkan banyak sekali dampak negatif. Untuk itu, ayo kita jaga lahan gambut kita agar dapat berfungsi dengan baik demi kelangsungan hidup lingkungan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar