Di tengah kegiatan lari maraton, tak membuat seorang dokter spesialis saraf ini lupa dengan kewajibannya.
dr. Lilir Amalini, Sp.S namanya. Dia membagikan ceritanya tentang menunaikan ibadah salat subuh saat mengikuti lari maraton di acara Standard Chartered Singapore pada 1 Desember 2024 di Singapura.
"Jujur tadinya kuatir juga..gimana ya salatnya? Race start 1 jam sebelum subuh, durasi race bisa 4-6 jam. Intinya harus shalat subuh di tengah race. Salat bisa di mana saja, yang penting ga najis dan ga ganggu runner lain," kata dr. Lilir, kumparan sudah meminta izin untuk mengutip postingannya di akun Instagram pribadinya, Selasa (2/12).
dr. Lilir pun membagikan tips menunaikan ibadah salat di tengah kegiatan maraton.
Jaga wudu dari awal biar bisa langsung salat
Bawa alat salat simpel dan disposabel
Untuk berwudu bawa semprotan air secukupnya
Arah kiblat bisa cek melalui aplikasi di ponsel seluler
"Islam itu mudah. Jangan dipersulit, tapi jangan juga menggampangkan.. Jangan sampai hobimu mengganggu wajibmu.. Setuju, Kak?" tambahnya.
Kepada kumparan, dr. Lilir yang saat ini berpraktik di Primaya Evasari Hospital, RS Agung Jakarta, dan Brawijaya Hospital Saharjo, sudah mengikuti kegiatan event lari sejak 2019 lalu.
Namun, untuk kegiatan di luar negeri dia mengaku baru mengikuti satu kali.
"Iya suka ikut event lari sejak 2019 tapi baru kali ini di Luar Negeri. Dan baru kali ini salat subuh di tengah race. Biasanya kalau di Indonesia saya salat sebelum start," ceritanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar