Nov 3rd 2024, 10:38, by Andreas Ricky Febrian, kumparanNEWS
China tengah berambisi jadi pemimpin dalam bidang teknologi transportasi. Setelah berhasil menguasai pasar dengan mobil dan motor listrik, mereka kini menjajaki kemungkinan baru, taksi udara tanpa pilot.
Ide ini coba diwujudkan oleh E-Hang, sebuah perusahaan berbasis teknologi di Guangzhou yang berdiri sejak 2014. Awalnya, mereka membuat purwarupa drone. Lalu memperbesar produk itu hingga bisa membawa penumpang.
Ambisi ini berhasil. Taksi udara mereka, model EH-216S, bisa terbang dan membawa penumpang.
Bentuknya simpel. Kendaraan ini mirip drone yang biasa digunakan untuk mengambil gambar. Dilengkapi dengan 16 baling-baling, dan sebuah kabin yang bisa dinaiki dua orang.
"Kami mencoba mengatasi solusi kemacetan di jalan raya, dengan mengembangkan kendaraan tanpa awak ini. Alat ini efektif, tidak membutuhkan tempat mendarat yang besar seperti helikopter," kata Jack Tong, representatif E-Hang ketika ditemui di kantornya, Huangpu, Guangzhou, Sabtu (2/11).
Penggunaan E-Hang juga tak sembarangan. Tipe EH-216 ini telah melakukan serangkaian tes sebelum diluncurkan ke publik.
"Kami mencoba beragam tes. Terbang di hujan, badai, badai pasir, badai petir. Semuanya telah kami lakukan," kata Jack.
Alhasil pada 20 Desember 2023, E-Hang mendapat sertifikat layak terbang dari Badan Penerbangan Sipil China. Artinya mereka EH-216 sudah layak dan diizinkan untuk menerbangkan orang.
Spesifikasi EH-216:
Kecepatan Jelajah : 90 km/jam
Kecepatan Maksimum : 130 km/jam
Jarak tempuh: 30 km
Berat Take Off maksimum: 620 kg
Daya Tahan saat Terbang: 25 menit
Dimensi: panjang 6,5 meter, lebar 5,73 meter dan tinggi 1,93 meter.
Dengan spesifikasi dan dimensi itu. Jack mengeklaim, pengoperasian EH-216S sepertiga lebih murah daripada helikopter.
"Terlebih, kita tidak menggunakan bahan bakar minyak, sumber polusi udara," kata Jack.
Ke depan, E-Hang tengah mengincar pasar Indonesia. Katanya, Indonesia yang berpulau-pulau itu cocok dengan operasionalitas E-Hang 216S.
"Terutama untuk pariwisata. Anda akan bisa melihat pemandangan di kepulauan Indonesia dengan pengalaman yang begitu berbeda," tutup Jack.
Tanpa Parasut, Dijamin Aman
EH-216 sendiri tidak dilengkapi parasut bagi penumpang. Ini tentu mengundang pertanyaan, bagaimana fitur keamanan yang mereka gunakan?
"Para perancang telah menghitung segalanya. Kami punya 16 baling-baling yang ditenagai baterai, katakanlah dua di antaranya mati, kendaraan tetap bisa terbang dan tak mempengaruhi aliran listrik baterai lainnya," ucap Jack.
"Itu hanya akan berpengaruh pada kecepatan," kata Jack.
Selain itu, EH-216 juga dimonitor oleh kru darat. Mereka akan menentukan cuaca, daya baterai, dan jarak tempuh. Jika memadai unsur keamanan, baru kendaraan boleh terbang.
Hal ini cukup membuat beberapa negara menaruh minat pada taksi terbang ini. Polri sendiri telah memesan beberapa unit.
Termasuk saat uji terbang di Bali tahun lalu. Saat itu, uji terbang ini dihadiri Presiden Joko Widodo hingga ketua MPR Bambang Soesatyo.
Bahkan ada wacana EH-216 bakal jadi taksi terbang di IKN.
Varian Lain, Dari Pengangkut Logistik hingga Pemadam Kebakaran
Selain taxi udara tanpa pilot, Ehang juga mengembangkan drone yang mampu mengantar logistik seberat 250 kilogram. Alat ini mereka namai EH-216L. Spesifikasinya sama seperti EH-216S.
Lalu, mereka juga membuat model pemadam kebakaran dengan nama EH-216F.
"F adalah singkatan dari Firefighting," kata Jack.
Alat ini diciptakan untuk memadamkan api di bangunan tinggi. Alat juga punya kapasitas penampungan air sebesar 100 liter.
"Ini bisa juga digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan. Tapi kami butuh banyak sekali alat, mungkin puluhan. Tapi bukan tidak mungkin," kata Jack.
Terakhir, E-Hang juga tengah mengembangkan varian VT-30. Ini proyek masa depan, dimana mereka akan membuat taxi tanpa pilot dengan jarak tempuh lebih dari 300 kilometer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar