Oct 26th 2024, 13:59, by Haikal Pasya, kumparanBOLA
El Clasico 2002. Laga teramat panas yang tersaji antara dua musuh bebuyutan, Barcelona dan Real Madrid.
Di Camp Nou, pemandangan tak biasa terlihat manakala benda-benda berterbangan ke arah lapangan. Benda tersebut diarahkan kepada Luis Figo.
Ada apa dengan Figo?
Ya, legenda Timnas Portugal itu menjadi pelampiasan amarah dari suporter Barca. Pasalnya, mereka merasa dikhianati oleh Figo yang menyeberang dari Barca ke Madrid.
Figo pertama kali mendarat di Camp Nou pada 1995 setelah enam musim membela Sporting CP. Akan tetapi, keputusan kontroversial diambilnya ketika menerima pinangan Madrid setelah lima musim membela Blaugrana.
Pertandingan itu masih terekam dengan jelas di benak Patrick Kluivert. Saat itu, sang legenda asal Belanda tengah memperkuat Barcelona. Ia mengaku kasihan dengan mantan rekan setimnya itu karena mendapat perlakuan berlebihan dari fans Barca.
"Itu tidak normal, pemain langsung pindah dari Barcelona ke Madrid atau dari Madrid ke Barcelona. Biasanya kami memiliki satu tim di antara keduanya karena persaingan Barcelona dan Madrid sangat besar," ujar Kluivert dalam wawancara eksklusif dengan kumparan.
Semua orang melihat betapa intensnya saat Figo pindah dari Barcelona ke Madrid. Ketika ia kembali bersama Madrid untuk bermain di Camp Nou, saya merasa sangat kasihan padanya karena intensitas pertandingan sangat besar. Orang-orang menghina Luis. Itu benar-benar tidak dapat dipercaya dan memilukan," lanjutnya.
Lawatan pertama Figo ke Camp Nou terjadi pada La Liga musim 2000-2001. Stadion berkapasitas 98.000 kursi itu lantas terasa seperti neraka. Puluhan spanduk intimidatif plus teriakan teror membahana sejak ia berjalan memasuki lapangan.
Berselang dua musim kemudian, publik Camp Nou semakin ganas dalam menyambut Figo. El Clasico pada 22 November 2002 akan menjadi pertandingan tak terlupakan bagi Figo.
Serangan tak lagi hanya berupa spanduk dan teriakan, melainkan sudah kepada ancaman terhadap fisik. Puncaknya terjadi ketika Figo mengambil sepak pojok di pertengahan babak kedua.
Di situlah pendukung Barca melampiaskan seluruh amarahnya. Benda-benda asing dilemparkan ke pinggir lapangan tepat di mana Figo berdiri. Akan tetapi, di antara puluhan benda asing itu terdapat satu yang mencuri perhatian, yakni sepenggal kepala babi.
Sontak, hal itu membuat penggawa Madrid lainnya terkejut. Mereka menilai perilaku Barcelonistas sudah kelewatan. Setelah berdiskusi dengan wasit Medina Cantalejo, kapten Madrid saat itu, Raul Gonzalez, akhirnya menginstruksikan rekan-rekan setimnya untuk meninggalkan lapangan sebagai bentuk protes.
"Namun, ia [Figo] tahu bahwa ia akan menerima hal seperti ini karena jika Anda pergi dari Barcelona ke Madrid dan bermain El Clasico di kandang [Camp Nou], orang-orang akan sangat marah. Itu adalah sesuatu yang dapat dipahami, tetapi sebagai pemain dan rekan setim, berat rasanya melihat yang ia alami," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar