Search This Blog

Kilas Balik Peristiwa Penting Satu Tahun Perang Gaza

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kilas Balik Peristiwa Penting Satu Tahun Perang Gaza
Oct 7th 2024, 14:05, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS

Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada Selasa (12/12/2023). Foto: Said Khatib/AFP
Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada Selasa (12/12/2023). Foto: Said Khatib/AFP

Setahun telah berlalu sejak konflik Gaza meletus. Perang berawal dari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menculik lebih dari 250 orang.

Israel merespons dan berjanji akan menghancurkan Hamas "dari muka bumi". Mereka melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti ke Gaza. Akibatnya, dalam setahun lebih dari 41.500 warga Palestina tewas dalam setahun.

Namun, perang yang sejatinya dimulai sejak tujuh dekade lalu ini telah berkembang lebih jauh. Konflik mulai meluas hingga menarik kekuatan regional seperti Iran dan Hizbullah ke dalam pusaran konflik.

Dikutip dari sejumlah sumber, kumparan akan mengulas kembali beberapa momen penting dari perang Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Awal Konflik: Serangan Hamas ke Israel

Warga Palestina membawa korban selamat setelah pemboman Israel, di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 26 Oktober 2023. Foto: Mahmud Hams/AFP
Warga Palestina membawa korban selamat setelah pemboman Israel, di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 26 Oktober 2023. Foto: Mahmud Hams/AFP

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan.

Kelompok ini menerobos pagar pembatas Gaza, menggunakan paralayang dan speedboat untuk menyerang Israel dari darat, udara, dan laut. Dalam waktu singkat, lebih dari 1.200 orang tewas, dan puluhan lainnya dibawa ke Gaza sebagai sandera.

Sebagai tanggapan, Israel langsung melakukan serangkaian serangan udara besar-besaran yang menghantam berbagai target di Gaza dan infrastruktur Hamas.

Militer Israel juga memerintahkan lebih dari 1 juta warga Gaza untuk meninggalkan wilayah utara dan pindah ke selatan guna menghindari serangan yang semakin intensif.

Eskalasi Serangan Darat Israel

Tank Israel kembali ke sisi perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, setelah menghabiskan berbulan-bulan di wilayah Palestina pada Minggu (28/1/2024). Foto: Menahem Kahana / AFP
Tank Israel kembali ke sisi perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, setelah menghabiskan berbulan-bulan di wilayah Palestina pada Minggu (28/1/2024). Foto: Menahem Kahana / AFP

Pada 27 Oktober 2023, Israel memulai operasi darat di Gaza. Tank-tank Israel memasuki wilayah Kota Gaza, dengan tujuan menghancurkan jaringan terowongan Hamas yang tersembunyi di bawah kota tersebut.

Serangan ini memperburuk krisis kemanusiaan, dengan ribuan warga Palestina mengungsi dari rumah mereka.

Israel juga memperketat pengepungan rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa, yang dianggap sebagai pusat komando Hamas. Pengepungan ini berujung pada kekurangan pasokan medis yang parah, menewaskan pasien, termasuk bayi-bayi di unit perawatan intensif.

Serangan Meluas, Krisis Kemanusiaan Memburuk

Hanya dalam waktu satu bulan setelah perang dimulai, 6 November 2023, lebih dari 10 ribu warga Palestina, termasuk banyak wanita dan anak-anak, tewas di Gaza.

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 12 November 2023. Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 12 November 2023. Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Organisasi internasional, termasuk PBB, memperingatkan potensi krisis kemanusiaan yang lebih parah, dengan akses bantuan yang sangat terbatas.

Pada 21 November 2023, gencatan senjata sementara selama tujuh hari disepakati antara Israel dan Hamas.

Dalam periode ini, beberapa sandera yang ditahan Hamas dibebaskan dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina. Namun, gencatan senjata tersebut hanya berlangsung singkat, dengan pertempuran yang kembali memanas.

Pada Desember 2023, konflik menyebar ke wilayah-wilayah di luar Gaza. Hizbullah, sekutu Hamas yang berbasis di Lebanon, terlibat dalam pertukaran tembakan lintas batas dengan Israel.

Israel juga mulai melancarkan serangan udara ke wilayah Lebanon, Suriah, dan Irak, yang dianggap sebagai basis militer kelompok-kelompok bersenjata yang terkait dengan Iran.

Kondisi kerusakan usai serangan Israel terhadap gedung dekat kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024). Foto: Maher Al Mounes/AFP
Kondisi kerusakan usai serangan Israel terhadap gedung dekat kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024). Foto: Maher Al Mounes/AFP

Pada 14 April 2024, Iran secara langsung memasuki konflik dengan meluncurkan lebih dari 300 proyektil, termasuk rudal balistik dan drone, ke wilayah Israel.

Ini adalah serangan balasan atas serangan udara Israel yang menargetkan konsulat Iran di Suriah dan menewaskan beberapa pejabat militer Iran.

Reaksi Internasional: Tuntutan Gencatan Senjata

Krisis ini menarik perhatian dunia internasional pada 25 Maret 2024, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata, namun tak diindahkan oleh pihak-pihak yang bertikai.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York, Selasa (25/3/2024). Foto: Angela Weiss/AFP
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York, Selasa (25/3/2024). Foto: Angela Weiss/AFP

Akhir April, ribuan mahasiswa di kampus-kampus ternama AS, Eropa, hingga Australia menggelar aksi bela Palestina. Mereka mendorong kampus dan pemerintahnya untuk divestasi atau memutus hubungan dengan Israel.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan beberapa pemimpin Hamas atas dugaan kejahatan perang pada 20 Mei 2024.

Ini adalah pertama kalinya seorang pemimpin negara yang didukung oleh kekuatan besar Barat menghadapi tuntutan pidana internasional.

Perang Gaza yang Tak Kunjung Usai

Memasuki Juli 2024, Israel kembali memperluas operasinya, kali ini di Khan Younis, Gaza selatan. Awalnya wilayah ini menjadi tempat pengungsian bagi ratusan ribu warga Palestina.

Dalam setahun konflik, beberapa tokoh penting Hamas dan Hizbullah tewas di tangan Israel.

Orang-orang memegang poster pemimpin kelompok Palestina Hamas, Ismail Haniyeh dalam sebuah pertemuan anti-Israel setelah pembunuhan terhadapnya di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024). Foto: Majid Asgaripour / WANA / via REUTERS
Orang-orang memegang poster pemimpin kelompok Palestina Hamas, Ismail Haniyeh dalam sebuah pertemuan anti-Israel setelah pembunuhan terhadapnya di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024). Foto: Majid Asgaripour / WANA / via REUTERS

Pemimpin politik utama Hamas, Ismail Haniyeh, tewas di Iran pada 31 Juli. Teheran menyalahkan Israel. Garda Revolusi Iran mengatakan Haniyeh dan salah satu pengawalnya dibunuh di ibu kota Teheran sekitar pukul 2 pagi waktu setempat.

Keesokan harinya, 1 Agustus, Israel mengatakan telah membunuh komandan Hamas Mohammed Deif dalam serangan 13 Juli yang menghantam kompleks di pinggiran kota Khan Younis di Gaza selatan. Namun, belum ada konfirmasi langsung bahwa Deif terbunuh.

Ketegangan Israel dan Hizbullah

Di saat yang sama, serangan lintas batas antara Israel dan Hizbullah di Lebanon semakin sering terjadi.

Pada 27 Juli 2024, serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel menewaskan 12 anak. Israel menuduh Hizbullah bertanggung jawab dan merespons dengan serangan udara ke Beirut.

Pada 17 September, ledakan massal pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon menewaskan 12 orang dan melukai hampir 3.000 lainnya.

Tas seorang pria meledak di sebuah supermarket ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, menurut sumber keamanan, di Beirut, Lebanon, Selasa (17/9/2024). Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
Tas seorang pria meledak di sebuah supermarket ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, menurut sumber keamanan, di Beirut, Lebanon, Selasa (17/9/2024). Foto: Mohamed Azakir/REUTERS

Kurang dari 24 jam kemudian, serangkaian ledakan serupa menghantam radio walkie-talkie yang digunakan oleh kelompok tersebut.

Saat Hizbullah terhuyung-huyung akibat ledakan elektronik, Israel menargetkan Beirut dengan serangkaian serangan dan menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan sebuah permukiman di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Kamis (3/10/2024). Foto: Fadel ITANI / AFP
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan sebuah permukiman di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Kamis (3/10/2024). Foto: Fadel ITANI / AFP

Pada 30 September 2024, pasukan Israel melintasi perbatasan Lebanon dalam serangan darat terbatas. Ini memicu kekhawatiran bahwa konflik akan semakin meluas.

Kemudian, Iran membalas dengan meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel pada 1 Oktober 2024.

Hingga kini Israel masih menggempur Gaza. Saat bersamaan mereka terus menyerang Lebanon via udara, dan memulai operasi darat di selatan negara tersebut.

Media files:
01hhghx9xbqrt510d8d72casmd.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar