Search This Blog

Banyak Siswa Lapar saat Sekolah, Makan Bergizi Gratis Dibagikan 2 Kali Sehari

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Banyak Siswa Lapar saat Sekolah, Makan Bergizi Gratis Dibagikan 2 Kali Sehari
Oct 7th 2024, 15:35, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS

Pj Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau uji coba makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Cipayung, Jakarta Timur, Senin (26/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pj Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau uji coba makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Cipayung, Jakarta Timur, Senin (26/8/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, kembali memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan diberikan dua kali sehari, saat sarapan dan makan siang, di sekolah.

Hashim mengungkapkan ide program makan bergizi gratis sudah dicetuskan Prabowo Subianto pada 2006 untuk kampanye pilpres. Pada saat itu, program ditargetkan untuk anak saja karena tingkat stunting anak usia di bawah 5 tahun pada saat itu sangat tinggi, mencapai 30 persen.

Namun untuk pelaksanaan program ini nantinya, kata dia, bakal ada kurang lebih 82 juta penerima Makan Bergizi Gratis yang terdiri dari anak sekolahan dan ibu hamil setiap harinya. Karena itu, program ini bukan hanya makan siang gratis.

Ini bukan makanan siang gratis. Ini makanan gratis 2 kali sehari. Pagi dan siang," ungkap Hashim saat Diskusi Ekonomi Kadin Indonesia, Senin (7/10).

Adik Prabowo Subianto itu mengatakan, keputusan pemberian makan gratis dua kali sehari itu mengacu kepada data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bahwa 41 persen anak-anak di Indonesia masuk sekolah dalam kondisi lapar.

Adik Prabowo Subianto, Hashim Sujono Djojohadikusumo saat dijumpai usai pelantikan DPR periode 2024-2029, Jakpus, Selasa (1/10/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Adik Prabowo Subianto, Hashim Sujono Djojohadikusumo saat dijumpai usai pelantikan DPR periode 2024-2029, Jakpus, Selasa (1/10/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan

Dia mencatat total anak sekolahan di Indonesia kurang lebih 48 juta anak, yaitu 44 juta anak sekolah negeri dan 4 juta pesantren. Sehingga 41 persen dari angka tersebut yakni sekitar 18 juta anak.

"Ternyata 41 persen anak-anak sekolah di Indonesia masuk sekolah setiap hari lapar. Mereka lapar, kenapa? Kenapa orang tuanya tidak mampu untuk menyediakan sarapan pagi. Mereka masuk sekolah, lapar, perut kosong," tegas Hashim.

Kondisi ini, menurut Hashim, menjadi salah satu penyebab yang mendasari mengapa pendidikan di Indonesia tertinggal jauh dari negara lain yang ditandai dengan ranking Program Penilaian Pelajar Internasional (Programme for International Student Assessment) atau PISA rendah.

"Indonesia konsisten termasuk paling buruk di dunia. Kita tidak usah terlalu lama, tapi ini kita tidak salah 63 atau 70. Dan selalu tidak bergeser dari sini. Kita bisa mengerti 41 persen dari anak Indonesia itu 18 juta anak masuk sekolah lapar setiap hari," tuturnya.

Selain itu, Hashim juga mengungkapkan terdapat indikasi bahwa dari 41 persen anak sekolahan yang lapar tersebut, adik-adiknya yang tinggal di rumah juga lapar.

"Ada beberapa dapur yang untuk mencoba program Pak Prabowo sudah 1 tahun, ada anak-anak dikasih makanan terus gurunya merhatikan, anak-anak itu hanya makan separuh dari anak makanan tersedia. Terus ditanya, kenapa kok tidak makan semuanya? Anak ini bilang, ini untuk adik-adik di rumah," ungkapnya.

Hashim memastikan Prabowo bertekad untuk mengisi perut seluruh anak-anak di Indonesia, termasuk yang belum sekolah. Dengan demikian, total ada 78 anak yang akan diberikan makan gratis 2 kali sehari.

Di sisi lain, program makan bergizi gratis juga akan menyasar ibu hamil. Hashim menilai, gizi yang baik bagi ibu hamil akan efektif mengentaskan kasus stunting.

"Ada data dan masukan dari profesor-profesor bahwa setiap tahun banyak anak-anak lahir cacat karena ibu mereka kurang gizi. Berarti anak-anak sekolah kurang gizi, adik-adik yang tinggal di rumah kurang gizi, ibu-ibu mereka juga kurang gizi, dan 50 ribu anak lahir cacat setiap tahun," jelas Hashim.

Siswa menunjukkan makanan bergizi gratis saat simulasi program makan siang gratis di SD Negeri Tugu, Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024). Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
Siswa menunjukkan makanan bergizi gratis saat simulasi program makan siang gratis di SD Negeri Tugu, Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024). Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya

Berkah Bagi Pengusaha

Hashim menilai program makan bergizi gratis ini juga menjadi berkah bagi dunia usaha sebagai pemasok bahan baku makanan. Dia mencontohkan untuk telur saja butuh pasokan 82 juta butir setiap harinya alias 1 butir untuk setiap penerima.

"Direncanakan setiap hari kita akan sediakan 82 juta butir telur tiap hari. Ini manfaatnya ya bisa dihitung lah, kan ada pedagang telur, ada pedagang sayur, ada pedagang lain sebagainya," kata dia.

Pelaksanaan program makan bergizi gratis ini, lanjut Hashim, butuh anggaran Rp 450 triliun untuk beberapa tahun yang bisa efektif menggenjot pertumbuhan ekonomi, di mana saat ini Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sekitar Rp 22.000 triliun.

"Ada dugaan 26 persen ekonomi Indonesia di luar yang tercatat BPS. Berarti grey economy sebetulnya, ekonomi Indonesia bukan 22.000, sesungguhnya, jadi 28.000 triliun. That's the real Indonesia economic. ini suatu kesempatan yang luar biasa," tandasnya.

Media files:
01j666gqgmxzqdqx4a3e0xrf7h.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar