Search This Blog

AHY Kini Puji IKN, Demokrat Bilang Semua Berdasarkan Rasionalitas

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
AHY Kini Puji IKN, Demokrat Bilang Semua Berdasarkan Rasionalitas
Feb 29th 2024, 19:15, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan salam sebelum dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan salam sebelum dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kini memuji Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebelumnya, ia beberapa kali melontarkan kritikan.

Terkait ini, Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Demokrat, Herman Khaeron, memberikan pandangannya. Herman menuturkan sejak awal sikap Demokrat adalah rasional melihat segala kebijakan Presiden Jokowi.

"Ya saya kira itulah sikap objektivitas dari Mas AHY. Bagi Demokrat kan semuanya didasarkan pada rasionalitas," kata Herman di Gedung DPR, Senayan, Kamis (29/2).

"Kalau secara rasionalitas ya ini baik bagi negara, baik bagi bangsa, baik bagi rakyat, ya dikatakan baik. Kalau secara rasional pemikiran Ketua Umum kami tidak baik, ya pasti akan ngomong tidak baik," lanjutnya.

Herman menuturkan AHY mulai melihat perkembangan IKN yang signifikan. Hal itu, kata dia, ditinjau langsung oleh AHY sebagai Menteri ATR/BPN.

"Berarti apa yang memang ditunjukkan pemerintahan ini ya progresnya bagus. Oleh karenanya, bukan hanya sekadar memuji, dilihat ke sana. Begitu melihat progresnya baik, tentu ketua kami akan menyebutkan baik," tutup anggota Komisi VI DPR itu.

Presiden Jokowi groundbreaking BNI 46 di IKN, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi groundbreaking BNI 46 di IKN, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden

Sebelumnya, AHY mengunjungi IKN di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (28/2). Ini merupakan kunjungan perdana dan AHY ditemani Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni dan jajaran Kementerian ATR/BPN.

"Secara khusus, saya datang bersama Mas Wamen @rajaantoni dan jajaran @kementerian.atrbpn ke Kaltim. Setelah menempuh perjalanan darat dari kota Balikpapan, saya tiba di Titik Nol Nusantara. Sudah afdal rasanya, karena sudah injak dan pegang langsung tonggak penanda di sana," demikian unggahan AHY di akun Instagramnya.

AHY mengaku terpukau dengan progres pembangunan IKN. Ia mendukung penuh program tersebut.

"Saya terpukau dengan apa yang menjadi mimpi besar Presiden @jokowi untuk menghadirkan pusat pemerintahan yang harapannya bisa menjadi pusat kemajuan bangsa dan pusat peradaban nusantara," jelasnya.

Herman Khaeron, Wakil Ketua Komisi II di Forum Kilas Balik 10 Tahun Ombudsman. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Herman Khaeron, Wakil Ketua Komisi II di Forum Kilas Balik 10 Tahun Ombudsman. Foto: Darin Atiandina/kumparan

AHY Sempat Kritik

Sebelum gabung pemerintahan, AHY sempat menilai proyek pembangunan IKN Nusantara dipaksakan. AHY mengatakan, Demokrat memandang tak ada yang salah dari semangat pembentukan IKN. Sebab argumennya logis.

Namun, pemilihan waktu pembangunan proyek ini yang dinilai menjadikannya kurang logis.

"Menjadi kurang logis saat ini ketika ekonomi Indonesia sedang sulit, tidak sedang baik-baik saja, masyarakat kita juga sedang tidak baik-baik saja. Seolah ada yang memaksakan diri, tadi, fiskal kita sudah makin sempit, utang kita makin besar, investasi juga tidak mengalir deras seperti yang diharapkan," kata AHY di DPP Partai Demokrat, Jumat (14/7/2023).

"Karena masing-masing negara, masing-masing investor juga mengukur diri. Jangan sampai investasi di Indonesia untuk proyek yang luar biasa besarnya tapi prospeknya belum jelas karena tahu juga berapa kemampuan Indonesia saat ini," sambung dia.

Media files:
01hq55nvr259xhzzbj2j716t9d.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar