Search This Blog

Psikolog: Studi Ungkap Anak yang Ikut Preschool IQ-nya Meningkat

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Psikolog: Studi Ungkap Anak yang Ikut Preschool IQ-nya Meningkat
Dec 15th 2024, 14:00, by Eka Nurjanah, kumparanMOM

Psikolog: Studi Ungkap Anak yang Ikut Preschool IQ-nya Meningkat. Foto: Shutterstock
Psikolog: Studi Ungkap Anak yang Ikut Preschool IQ-nya Meningkat. Foto: Shutterstock

Mendaftarkan anak ke PAUD alias preschool punya banyak manfaat untuk perkembangan anak. Bahkan, menurut Psikolog Pendidikan Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani, studi terbaru menunjukkan, anak yang ikut preschool, IQ-nya bisa meningkat.

Apa saja manfaat preschool untuk anak?

Penjelasan Psikolog soal Manfaat Anak Ikut Preschool

Studi menunjukkan dampak positif saat anak ikut preschool, seperti peningkatan kemampuan kognitif, bahasa hingga sosial si kecil. Anak yang ikut preschool juga cenderung memiliki kemampuan memahami instruksi dan mempertahankan fokus.

com-Ilustrasi anak cerdas dan ceria Foto: Shutterstock
com-Ilustrasi anak cerdas dan ceria Foto: Shutterstock

Tapi, perlu diingat, peningkatan IQ tidak hanya disebabkan oleh faktor ikut preschool.

"Peningkatan IQ bukan hanya berdasarkan anak ikut atau tidak di preschool. Tetapi berkaitan juga dengan kualitas programnya, metode pengajarannya, hingga keterlibatan orang tua di rumah," kata Orissa kepada kumparanMOM, Selasa (10/12).

Lantas, Apakah Anak Harus Ikut Preschool?

Moms, faktor utama dalam menunjang IQ anak sebenarnya adalah adanya keterlibatan orang tua di rumah dalam pengasuhan anak anak. Sehingga, bila orang tua memilih untuk tidak memasukkan anak ke preschool atau belum mendapatkan akses yang berkualitas, beberapa hal ini bisa jadi solusi:

1. Bermain Sambil Belajar

Orang tua bisa mengenalkan konsep dasar melalui bermain sambil belajar.

2. Bangun Rutinitas Membaca Buku

Ilustrasi anak belajar. Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak belajar. Foto: Shutterstock

Jangan lupa untuk membangun rutinitas membaca buku bersama setidaknya 10 menit per hari bersama anak. Kemudian diskusikan atau ajak si kecil membicarakan isi buku tersebut.

3. Libatkan Anak dalam Percakapan Sehari-hari

Orang tua juga harus melibatkan anak dalam percakapan sehari-hari, tanyakan pendapatnya, hingga minta anak untuk ceritakan kegiatan kesehariannya.

4. Bermain dengan Teman Sebayanya

Ilustrasi anak bermain di taman bermain. Foto: SweetLeMontea/Shutterstock
Ilustrasi anak bermain di taman bermain. Foto: SweetLeMontea/Shutterstock

Ajak anak untuk bermain bersama teman sebaya, misalnya dengan tetangga atau saudaranya. Tujuannya agar anak belajar berbagai keterampilan sosial, seperti berbagi, menunggu giliran, hingga bagaimana caranya berkonflik secara sehat.

5. Bangun Rutinitas

Terakhir yang tak kalah penting adalah pastikan untuk membangun rutinitas dan juga berikan aturan di rumah. Hal ini akan membuat anak terbiasa dengan kegiatan yang terstruktur dan memudahkan transisi ke jenjang pendidikan yang formal.

Media files:
n1j0vjgdecbazk46mqv4.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar