Presiden ke-7 Jokowi menanggapi pernyataan yang disampaikan Sekretaris Bidang Organisasi DPP Golkar, Derek Loupatty. Derek menyebut, Jokowi merupakan anggota kehormatan Golkar.
Jokowi saat ini berstatus tanpa partai setelah didepak PDIP. PDIP menegaskan, Jokowi dan keluarganya bukan lagi bagian mereka karena sudah berbeda prinsip dan pandangan politik.
Selama ini, PDIP mengusung Jokowi mulai saat menapaki kursi wali kota Solo, gubernur Jakarta, hingga presiden dua periode. PDIP juga mengusung anak dan menantu Jokowi, seperti Gibran saat maju jadi wali kota Solo dan Bobby Nasution saat maju jadi wali kota Medan.
Jokowi mengaku, sudah ada komunikasi dengan Golkar. Meski begitu, ia belum memutuskan apakah akan berlabuh di beringin atau tidak nantinya.
"Ya komunikasi ada, tapi belum (Gibran dan Jokowi sebagai Anggota Kehormatan Partai Golkar)," ujar Jokowi usai menerima kunjungan Cawagub Jabar Erwan Setiawan dan Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar di kediamannya di Solo, Senin (9/12).
Jokowi kembali menegaskan dirinya setelah dipecat PDIP belum berpartai. Ia tidak berkomentar apakah kartu tanda anggotanya sebagai kader PDIP sudah dikembalikan atau belum.
"Ya masih partai perorangan," ujarnya.
"Terima kasih," jawabnya saat ditanya kapan KTA PDIP dikembalikan.
Pernyataan Derek
Derek sebelumnya mengatakan Jokowi adalah anggota kehormatan Golkar.
"Keanggotaan partai itu ada dua. Satu, anggota biasa, dua, anggota kehormatan. Anggota kehormatan itu Golkar berikan bagi para negarawan, seperti presiden, wakil presiden, mantan presiden, dan sebagainya," kata Derek Loupatty di kantor DPP Golkar, Jakarta pada Kamis (5/12).
Meski jadi anggota kehormatan, Jokowi tak perlu memiliki KTA. Derek juga menyebut, partainya sudah mendukung Jokowi sejak 2016.
"Jika ada tokoh yang diakui sebagai negarawan, seperti Jokowi, mereka tidak perlu KTA. Golkar sudah mendukung beliau sejak 2016 hingga 2024 sebagai presiden," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar