Search This Blog

Komisi II Dukung KPU Tak Tampilkan Diagram Sirekap Pilkada: Kurangi Kecurangan

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Komisi II Dukung KPU Tak Tampilkan Diagram Sirekap Pilkada: Kurangi Kecurangan
Dec 2nd 2024, 19:19, by Fadjar Hadi, kumparanNEWS

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menjawab pertanyaan wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menjawab pertanyaan wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan

KPU melakukan rekapitulasi hasil Pilkada Serentak 2024 secara manual berjenjang di setiap TPS. Untuk melihat hasil suara yang sudah terkumpul, masyarakat dapat mengakses melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

Namun, kali ini KPU tidak menampilkan grafik ataupun diagram tabulasi yang memuat angka total keseluruhan suara. Sehingga publik hanya dapat melihat form C1 di masing-masing TPS.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi, memberikan pendapat atas kebijakan tersebut. Baginya, langkah yang dilakukan KPU dapat mencegah kecurangan dari manipulasi data.

"Kalau saya melihat pengalaman kami sebagai peserta pemilu, paling sulit itu mendapatkan C1 hasil. Kalau diagram bisa dinaiki lebih banyak, lebih sedikit. Kadang-kadang kita tidak jelas. Ini menurut kami, " kata Dede usai menghadiri pengecekan Sirekap, di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (2/12).

"Bayangkan sekarang siapa pun nanti yang ikut, dalam kurun dua hari dia sudah punya data yang lengkap. Ini bisa mengurangi kecurangan-kecurangan. Karena kadang-kadang yang tidak terjadi adalah kita tidak memiliki foto C1 hasil. Itu yang seringkali bermasalah, sehingga akhirnya katanya segini, katanya segitu," sambungnya.

Petugas terlihat sibuk saat bertugas di ruang monitoring Sirekap di lantai 2 Kantor KPU Pusat, Jakarta, Sabtu (29/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Petugas terlihat sibuk saat bertugas di ruang monitoring Sirekap di lantai 2 Kantor KPU Pusat, Jakarta, Sabtu (29/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Belum lagi, kata Dede, hasil survei lembaga independen yang membuat orang-orang beranggapan bahwa sudah sepantasnya calon tersebut menang karena memperoleh hasil survei yang tinggi.

Jadi dengan tidak adanya diagram tabulasi, Dede mengatakan, masyarakat bisa dengan bebas menghitung sendiri.

"Belum ditambah survei-survei yang seolah-olah kayaknya mendrive (menyetir) orang bahwa dia yang sudah pasti menang. Kalau ini menurut saya lebih bagus dari diagram. Karena kita bisa menghitung sendiri, kalau diagram itu, ibaratnya hanya data yang dikumpulkan dari hasil angka terakhir saja," kata Dede

Media files:
01jdvgd8gzny4sj44pmqs029sr.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar