Oct 3rd 2024, 16:31, by Yufienda Novitasari, kumparanMOM
Moms, tahukah Anda, 20-30% penyebab susah hamil disebabkan oleh endometriosis?
Ya, endometriosis merupakan suatu penyakit kandungan di mana lapisan dinding dalam rahim atau endometrium tumbuh di tempat yang tidak seharusnya. Lapisan dinding di dalam rahim itu bisa tumbuh di indung telur dan di tempat-tempat lain seperti usus, kandung kemih, hingga organ-organ di luar panggul.
Lantas, kenapa wanita dengan endometriosis berisiko susah hamil?
Penyebab Endometriosis Membuat Wanita Susah Hamil
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Brawijaya Antasari Hospital, dr. M Luky Satria Syahbana Marwali, Sp.OG-KFER, ada beberapa faktor yang menyebabkan wanita dengan endometriosis susah hamil.
"Pertama dari sel telurnya sendiri. Wanita dengan endometriosis sel telurnya terganggu. Endometriosis juga membuat perlekatan pada organ kandungan, sehingga anatomi kandungan jadi berubah. Hal itu menyebabkan sel sperma lebih susah bertemu sel telur," kata dr. Luky kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Selain itu, endometriosis juga menyebabkan perubahan lingkungan di organ panggul yang menyebabkan tingkat kesuburan pada wanita menjadi menurun.
Lantas, bagaimana solusinya?
Untuk mengatasi endometriosis yang berhubungan dengan gangguan kesuburan, menurut dr. Luky, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
"Yang pertama harus kita lakukan adalah memeriksa pasangannya. Ketahui dulu bagaimana kondisi sperma pasangannya, apakah baik atau tidak. Sebab, itu selanjutnya dapat menentukan langkah program hamil yang akan kita pilih," jelas dr. Luky.
Nah, untuk metodenya sendiri, tergantung dengan derajat keparahan endometriosisnya, apakah ringan, sedang, atau berat. Bila derajat endometriosisnya sedang atau berat, maka disarankan melakukan program bayi tabung. Sedangkan bila derajatnya masih ringan, maka tergantung dari kondisi sperma sang suami.
Nah Moms, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan berpengalaman agar bisa mengatasi endometriosis dengan tepat, seperti di Endometriosis Centre Brawijaya Hospital Antasari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar