Oct 25th 2024, 17:07, by Adelia Sufri, kumparanMOM
Kejang demam umumnya terjadi pada hari pertama anak mengalami demam di atas 38°C. Meskipun tampak mengkhawatirkan, sebenarnya kondisi ini tidak berbahaya dan bisa berhenti dengan sendirinya tanpa intervensi medis.
Menurut laman Kementerian Kesehatan Inggris, NHS, biasanya anak akan kejang demam selama 2-3 menit. Setelah itu, tubuhnya akan berhenti bergetar dan kembali tenang. Anda tak perlu khawatir karena kondisi ini tidak akan menimbulkan dampak negatif apa pun, Moms.
Kejang demam umumnya menyerang anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun. Namun, masalah ini paling sering menimpa balita 12–18 bulan. Lantas, adakah cara mencegah agar anak tidak kejang saat demam?
Cara Mencegah agar Anak Tidak Kejang saat Demam
Merujuk laman Cleveland Clinic, kejang demam merupakan kondisi ketika terjadi aktivitas listrik yang abnormal di otak anak saat demam. Gejala yang paling umum adalah gemetar tak terkendali (konvulsi) dan kehilangan kesadaran sementara atau pingsan.
Ada dua jenis kejang yang harus dipahami orang tua, yakni kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Berikut perbedaannya:
Kejang demam sederhana: Kejang yang berlangsung selama kurang dari 15 menit. Biasanya menyebabkan anak pingsan atau melakukan gerakan yang tidak terkendali. Kejang demam sederhana hanya terjadi sebanyak 1 kali dalam 24 jam.
Kejang demam kompleks: Kejang berlangsung lebih dari 15 menit. Kadang kejangnya terjadi terus-menerus, tapi ada pula yang mengalami jeda di antara setiap kejang. Kejang ini hanya menimpa satu sisi tubuh, dan frekuensinya lebih dari satu kali dalam 24 jam.
Sayangnya, menurut Kids Health, sampai saat ini belum ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kejang demam. Sebab, tidak diketahui pasti apa yang membuat kondisi ini bisa menimpa sebagian anak.
Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membuat anak merasa nyaman saat mengalami kejang demam. Pertama-tama, orang tua harus menenangkan diri, kemudian lakukan hal-hal berikut ini:
Letakkan anak secara hati-hati di lantai.
Singkirkan semua benda yang ada di dekatnya.
Baringkan anak ke salah satu sisi tubuhnya (berbaring miring) untuk mencegah mereka tersedak.
Longgarkan pakaian anak, terutama di area sekitar kepala dan leher.
Jangan memasukkan tangan Anda atau benda apa pun ke dalam mulut anak.
Jangan mencoba menahan atau menghentikan getaran tubuh anak.
Jangan merendam anak menggunakan air dingin atau hangat untuk menurunkan suhu tubuhnya.
Hitung berapa lama kejang demam berlangsung. Kalau bisa, rekam kondisi anak. Jika kejang berlangsung kurang dari 5 menit, Anda tak perlu mencari bantuan medis.
Kapan Anak Kejang Demam Harus ke Dokter?
Dikutip dari Mayo Clinic, segera hubungi layanan kesehatan atau ambulans jika kejang demam berlangsung lebih dari 5 menit. Sekalipun belum 5 menit, tapi jika muncul gejala muntah, leher kaku, masalah pernapasan, wajah terlihat biru, jangan tunda untuk mencari pertolongan medis.
Menurut laman Nationwide Children, Anda juga harus segera membawa anak yang kejang demam ke dokter jika dalam kondisi berikut:
Mereka kejang demam untuk pertama kalinya.
Mengalami kejang demam lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
Sakit kepala parah, sakit tenggorokan, sakit perut, muncul ruam yang tidak biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar