Gempa bumi berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Pulau Mindanao, Filipina pada Sabtu (2/12) malam. Filipina hingga Jepang mengeluarkan peringatan tsunami usai gempa tersebut.
Bagaimana dengan Indonesia?
Dikutip dari laman BMKG di X, gempa tersebut tercatat berjarak 840 Km dari Melonguane, Sulawesi Utara. Gempa berpusat di kedalaman 113 Km.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami ke Indonesia. Dia mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update yakni 7,4 magnitudo.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,53° LU ; 126,59° BT, atau tepatnya berlokasi di laut 420 km BaratLaut Pulau Karatung, Sulawesi Utara pada kedalaman 56 km," kata Daryono dalam keterangannya, Minggu (3/12).
Jenis dan Mekanisme Gempa
Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas Subduksi Lempeng Laut Filipina ke bawah Pulau Mindanao.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata dia.
Dampak dari gempa bumi ini, turut dirasakan di daerah Naha, Sulawesi Utara dengan skala III MMI yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar