Jun 16th 2023, 18:17, by Ade Nurhidayah, Ade Nurhidayah
Hidup banyak memberikan pengajaran, juga pelajaran. Sebab hidup sejatinya memang sebuah perjalanan, bukan pelarian. Di tahun ini rekan-rekan sudah memasuki usia berapa? Dua puluh? Tiga puluh? Empat puluh? Mari sejenak bersyukur. Apa yang telah dilalui dan akan dilalui semoga menjadikan kita pribadi yang lebih bijak.
Menginjak pertengahan tahun di 2023 tentu banyak rencana, target, bahkan evaluasi berjalan untuk memperbaiki beberapa hal di masa mendatang. Tidak hanya itu saja, nampaknya banyak orang yang kembali mengencangkan ikat pinggang untuk mengendalikan diri.
Pertama, berusaha tidak belanja implusif, terlebih di awal bulan kemarin sudah banyak merogoh saku untuk mengisi libur panjang. Kedua, menguatkan pos tabungan dan investasi, sebab semakin sadar bahwa hidup yang dijalani bukan hanya untuk hari ini dan esok, ada masa depan yang perlu ditata sebaik mungkin. Ketiga, menyisihkan pos dana darurat, poin ini tetap penting sebab banyak hal yang tak bisa diprediksi.
Morgan Housel dalam karyanya yang berjudul "Psychology of Money", beliau bilang bahwa ada hal yang mungkin tak berjalan sesuai dengan rencana, karena masa depan tak pernah bisa diprediksi. Jadi siapkanlah diri untuk hal yang tak terduga.
Dari beberapa pos keuangan yang dimiliki seseorang, minimal 10% rutin disisihkan untuk pos tabungan dan atau investasi. Sekurang-kurangnya 10%, tapi lebih baik lagi jika terus ditingkatkan. Sebetulnya juga dalam pos tabungan, jika kita breakdown akan muncul banyak pos keuangan lain baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Dalam jangka panjang misalnya biaya pendidikan anak, dana pensiun, ibadah haji, dan lainnya. Kemudian dalam jangka pendek misalnya biaya pendidikan, biaya sertifikasi profesi, ibadah kurban, dan lainnya.
Berbicara soal ibadah kurban yang tinggal menghitung hari saja untuk tiba pada hari diperingatinya Hari Raya Idul Adha atau disebut juga Hari Raya Penyembelihan. Momentum Idul Adha mengingatkan kita akan sebuah keteguhan, kesabaran, keikhlasan, juga ketabahan dari Nabi Ibrahim Ketika dihadapkan dengan ujian berat yang Allah beri. Bentuk ketaqwaan Nabi Ibrahim kepada Allah yakni untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.
Begitupun dengan bentuk ketaqwaan, keikhlasan serta tawakalnya Nabi Ismail yang bersedia menjalankan apa pun yang diperintahkan Allah melalui sang ayah. Buah manis dari keteguhan hati dan keikhlasan Nabi Ibrahim, Allah menggantikan Nabi Ismail yang telah terbaring dan siap disembelih menjadi seekor kambing gibas. Selain itu, melalui ujian ini membuat sosok Nabi Ibrahim dianugerahi sebagai Khalilullah (Kekasih Allah), sebab kecintaan Nabi Ibrahim pada keluarganya tak membuatnya lalai dalam taatnya kepada Allah.
Ibadah Qurban juga mengajarkan kita untuk bersyukur kepada Allah atas berbagai limpahan nikmat yang tak terbilang, mengajarkan kita untuk bijak dalam membelanjakan harta terutama dalam kebaikan, mengajarkan kita untuk murah hati dalam berbagi, menjalin silaturahim dengan sesama, dan mengharap pahala terbaik di sisi Allah.
Selain itu, kurban juga memberikan hikmah untuk kemajuan umat. Melalui peningkatan permintaan hewan setiap tahunnya, secara tidak langsung ini dapat mengembangkan industri peternakan halal dan mewujudkan swasembada ternak milik rakyat. Melalui kurban juga dapat menjadi momentum untuk perbaikan gizi dan kualitas konsumsi bagi saudara kita yang kurang mampu.
Secara hukum islam, melaksanakan ibadah kurban hukumnya ialah sunnah muakkad. Itu artinya sunah yang sangat dianjurkan kepada umat Islam yang memiliki kemampuan dalam ber-kurban. Oleh karenanya, perlu kita siapkan perencanaan keuangan untuk mencapai goals bisa menunaikan ibadah kurban. Mulai dari menyisihkan setiap hari, atau setiap bulan setelah gajian, it depends on you.
Masjid di sekitar rumah, Lembaga Zakat, juga Lembaga Kemanusiaan sudah menantikan kurban terbaik kita untuk bisa dibagi utamanya kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Kisaran harganya tentu beragam, salah satunya untuk 1/7 sapi bisa didapat dengan harga Rp. 2.700.000 dan dapat terdistribusi dalam bentuk daging olahan untuk para penerima manfaat.
Jika belum bisa ber-kurban tahun ini, mari usahakan bersama untuk bisa ber-kurban di tahun depan. Mulai siapkan tabungan dan atau investasi yang tidak hanya orientasinya mencapai target di dunia, tapi juga akhirat. Apa yang telah dikaruniakan kepada kita, mulai dari ilmu, harta, profesi, keluarga, dan lainnya semoga kelak menjadi sebuah investasi akhirat, juga menjadi sebuah jaminan kehidupan yang penuh keberkahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar