Search This Blog

Risiko Menikah dengan Sepupu dalam Perspektif Kesehatan

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Risiko Menikah dengan Sepupu dalam Perspektif Kesehatan
Apr 22nd 2023, 19:11, by Berita Terkini, Berita Terkini

Illustrasi Risiko Menikah dengan Sepupu. Sumber: unsplash.com
Illustrasi Risiko Menikah dengan Sepupu. Sumber: unsplash.com

Momen kumpul keluarga saat lebaran sering kali menjadi ajang cinta lokasi bersama sepupu. Dari pertemuan ini, tak sedikit orang yang bertemu dengan sepupu dan kemudian menikah. Meski dibolehkan dalam pandangan agama Islam, ketahui juga risiko menikah dengan sepupu dalam perspektif kesehatan berikut ini.

Dalam buku Mistik, Seks, dan Ibadah, (2004:14-15) karya Moh. Quraish Shihab, dijelaskan bahwa sepupu bukanlah mahram, karena itu dalam Islam boleh terjalin hubungan perkawinan antar sepupu. Namun, terdapat juga masyarakat yang melarang perkawinan antar sepupu dengan alasan kebudayaan dan kesehatan.

Risiko Kesehatan Apabila Menikah dengan Sepupu

Illustrasi Risiko Menikah dengan Sepupu. Sumber: unsplash.com
Illustrasi Risiko Menikah dengan Sepupu. Sumber: unsplash.com

Pernikahan dengan kerabat hingga sepupu dikenal dengan istilah consanguineous marriage atau perkawinan sedarah. Terdapat beberapa resiko kesehatan yang mengintai saat terjadi pernikahan antar sepupu.

Baca Juga: Sejarah Pernikahan Sedarah dan Risikonya

Hal ini karena perkawinan ini dianggap beresiko menurunkan sifat genetik tertentu, khususnya penyakit bawaan yang memiliki sifat autosomal recessive yang muncuk ketika sesama pembawa gen resesif menikah dan memiliki keturunan.

Beberapa resiko kesehatan perkawinan dengan sepupu dekat antara lain:

1. Cacat Bawaan Lahir

Ada beberapa cacat bawaan lahir yang sering terjadi pada penikahan sedarah, yaitu kelainan jantung, kelainan bibir sumbing, hidrosefalus, dan polidaktili postaksial. Hal ini karena kelainan genetik memiliki peran besar dalam munculnya penyakit ini.

2. Gangguan Mental

Anak-anak yang lahir dari pernikahan dengan kekerabatan yang dekat atau sedarah memiliki resiko besar terkena gangguan bipolar atau penyakit manik depresi. Gangguan mental ini adalah gangguan otak serius yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati dengan ekstrem dan perilaku yang tak terkontrol.

Selain itu, dalam pernikahan sedarah, retardasi mental atau keterbelakangan mental menjadi salah satu resiko yang tinggi. Meskipun demikian hubungan antara kedua hal ini masih diperdebatkan.

3. Penyakit Autosomal Resesif

Perkawinan sedarah juga meningkatkan resiko terjadinya kelainan autosomal resesif, seperti penyakit sistinuria, anemia sel sabit, fibrosis kistik, talasemia, dan fibrosis hati bawaan. Hal ini karena perkawinan ini meningkatkan kemungkinan keturunan mendapatkan gen resesif dari kedua orangtuanya.

4. Kematian Bayi yang Dilahirkan

Salah satu resiko kesehatan yang juga muncul dari pernikahan sedarah adalah meningkatnya resiko bayi lahir dalam keadaan mati. Terdapat studi yang mengatakan bahwa resiko kematian mati berulang dan angka kematian bayi lebih tinggi terjadi pada anak yang lahir dari perkawinan antar sepupu, khususnya sepupu pertama.

Demikian beberapa resiko kesehatan pernikahan antar sepupu. Semoga informasi ini bermanfaat. (AGI)

Media files:
01gyamb1159mwxm8899fpbm6g1.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar