Search This Blog

Pahami Moms, 4 Hal Ini Bukanlah Tanggung Jawab Anak

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pahami Moms, 4 Hal Ini Bukanlah Tanggung Jawab Anak
Jan 7th 2023, 19:56, by Hutri Dirga Harmonis, kumparanMOM

Ilustrasi kedekatan orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock
Ilustrasi kedekatan orang tua dan anak. Foto: LightField Studios/Shutterstock

Mengasuh dan mendidik anak merupakan tugas utama orang tua. Namun peran sebagai orang tua tentu tidak mudah bagi kebanyakan orang. Apalagi, jika ibu dan ayah harus mengurus rumah, anak, sekaligus bekerja.

Hal ini membuat anak ikut terlibat dalam konflik dan urusan rumah tanpa disengaja. Bahkan, terkadang apa yang dibebankan orang tua pada anak bukan menjadi kewajiban mereka, Moms. Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk memahami beberapa hal yang bukan merupakan tanggung jawab anak-anak.

4 Hal yang Bukan Tanggung Jawab Anak

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Kmpzzz/shutterstock
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Kmpzzz/shutterstock

1. Mediator konflik orang tua

Pertengkaran antara ibu dan ayah merupakan hal wajar di dalam rumah tangga. Tapi ingat, bukan tugas anak untuk menengahi masalah Anda ya, Moms. Psikolog di Universitas Notre Dame, E. Mark Cunnings menyampaikan, orang tua perlu berhati-hati saat berdebat di depan anak dan harus belajar bagaimana menyelesaikan konflik dengan baik dan seimbang, seperti dikutip dari Psych2go.

Hindari melibatkan anak di dalam konflik misalnya dengan mengatakan "Nak, bilang ke ayah, ibu nggak suka sama rencana dia" atau "Kasih tahu ayah ya kalau ibu sering belanja online di rumah."

Hal tersebut dapat menciptakan tekanan emosional pada anak dan bisa menimbulkan dampak negatif pada perkembangan emosi, psikologis, dan sosial anak.

ilustrasi anak laki-laki dan perempuan atau adik kakak Foto: Shutterstock
ilustrasi anak laki-laki dan perempuan atau adik kakak Foto: Shutterstock

2. Mengasuh saudaranya

Meminta bantuan anak yang lebih besar untuk menjaga adiknya sering kali dilakukan beberapa orang tua yang mungkin sedang sibuk melakukan sesuatu. Ternyata, memberikan tanggung jawab si kecil untuk merawat adiknya termasuk berlebihan lho, Moms. Misalnya saja ketika Anda berkata "Tolong buatkan susu untuk adik, ya, ibu sedang memasak."

Co-Director of The Child Cognitive-Behavioural Therapy Program, Aude Henin, Ph.D, mengatakan hal ini membuat anak harus mengambil tanggung jawab di luar kewajiban, kemampuan, dan pemahamannya.

Ilustrasi ibu dan anak preremaja. Foto: Selfmade studio/Shutterstock
Ilustrasi ibu dan anak preremaja. Foto: Selfmade studio/Shutterstock

3. Mengatur emosi orang tua

Tanggung jawab sebagai orang tua dan adanya masalah di pekerjaan membuat ibu dan ayah kewalahan. Terkadang, hal ini mungkin membuat mereka secara tidak sadar meluapkan emosinya pada anak-anak dengan mengatakan "Ibu capek banget hari ini harus bersihin rumah, masak, dan jemput kamu sekolah" atau "Ayah stres banget, nak lagi ada masalah di kantor."

Moms, anak-anak tidak harus bertanggung jawab pada regulasi emosi Anda. Jika hal ini terus-mnerus terjadi, si kecil berisiko mengalami tingkat kecemasan, depresi, gangguan makan, hingga gangguan obsesif kompulsif (OCD) yang lebih tinggi.

com-Ilustrasi anak cerdas. Foto: Shutterstock
com-Ilustrasi anak cerdas. Foto: Shutterstock

4. Mewujudkan impian orang tua

Selama masa muda ibu dan ayah mungkin mempunyai impian atau keinginan yang tidak terpenuhi. Sehingga, mereka ingin buah hatinya meneruskan impiannya di masa depan. Jadi, sebaiknya hindari mengatakan beberapa hal seperti "Ibu dulu mau jadi polwan tapi enggak jadi, nanti kamu kalau sudah besar jadi polisi ya" atau "Semoga kamu nanti bisa jadi juara 1 ya, soalnya dulu ayah enggak pernah juara."

Kalimat tersebut hanya akan membuat anak-anak merasakan tekanan lebih berat, Moms. Sehingga, mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyenangkan orang-orang di sekitarnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar