Dec 9th 2024, 16:03, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Apa yang akan diterima Rusia setelah mereka memastikan Presiden terguling Suriah, Bashar al-Assad, dan keluarganya tiba dengan selamat di Moskow?
Assad kabur setelah kelompok oposisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dkk menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, Minggu (8/12). Dinasti Assad berkuasa di Suriah selama lima dekade lebih.
Mengutip sumber Kremlin, kantor berita Interfax menyatakan di hari yang sama Assad terguling saat itu juga mereka diberi suaka di Rusia atas dasar kemanusiaan. Terpisah, Kemlu Rusia meminta agar proses transfer kekuasaan di Suriah dilakukan dengan damai.
"Presiden Suriah Assad dan anggota keluarga tiba di Moskow. Rusia memberikan mereka suaka atas alasan kemanusiaan," kata laporan Interfax seperti dikutip dari Reuters.
Interfax kemudian mengabarkan, kelompok berpengaruh di Suriah sudah memastikan keselamatan pangkalan militer Rusia di sana. Keselamatan institusi diplomatik juga dipastikan keamanannya.
Rusia adalah negara pendukung setia Assad memerangi milisi bersenjata. Terdapat dua pangkalan militer Rusia di sana, yaitu di Hmeimim dan Tartous.
Bahkan pangkalan militer di Tartous adalah satu-satu tempat perbaikan alat militer Rusia di Mediterania. Rusia menggunakan pangkalan militer di sana untuk menerbangkan kontraktor militernya ke berbagai negara di Afrika.
Sejumlah analis mengatakan, kehilangan Tartous akan menjadi pukulan bagi pengaruh Rusia di Timur Tengah, Afrika, dan Mediterrania.
Meski ada kepastian keamanan, seorang blogger perang ternama Rusia, Ryber, menyebut kondisi lapangan di sekitar dua pangkalan militer itu begitu menegangkan.
"Kehadiran militer Rusia di kawasan Timur Tengah berada di ujung tanduk. Apa pun yang diputuskan oleh siapa pun di kantor-kantor tinggi sama sekali tidak relevan di lapangan," jelas Rybar.
Sampai sekarang Reuters belum bisa memverifikasi laporan Rybar secara independen.
Sebenarnya pada Minggu (8/12) pagi, Kemlu Rusia mengakui dua pangkalan militer mereka di Suriah berada dalam status waspada. Tetapi, mereka tidak menyatakan adanya waspada tingkat tinggi di sana.
"Saat ini tidak ada ancaman serius terhadap keamanan mereka," kata Kemlu Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar