Dec 9th 2024, 12:04, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Pemimpin pemberontak Suriah merayakan kemenangannya di masjid bersejarah di Damaskus, Umayyad, Minggu (8/12). Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), lewat serangan mendadak selama 11 hari, meruntuhkan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.
Selama 50 tahun berkuasa di Suriah, dinasti Assad memerintah dengan tangan besi. Laporan PBB dan Amnesty International mengungkap rezim Assad melakukan kekerasan yang brutal terhadap rakyat Suriah.
Usai menggulingkan Assad yang memaksa Presiden itu kabur ke Rusia, pemimpin HTS Abu Mohammed al-Julani memilih Masjid Umayyad sebagai tempat pengumuman kemenangan mereka. Masjid Umayyad atau yang dikenal sebagai Masjid Raya Damaskus adalah tempat ibadah terbesar di Suriah.
Saat masuk ke dalam masjid, al-Julani disambut para pendukungnya. Mereka dengan lantang meneriakkan takbir.
"Kemenangan ini, saudara-saudaraku, bersejarah bagi kawasan ini," kata pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Julani yang saat pidato kemenangannya menggunakan nama asli Ahmed al-Sharaa, seperti dikutip dari AFP.
Dia kemudian menambahkan, kemenangan HTS di Suriah sama dengan kemenangan seluruh negara Muslim.
"Hari ini Suriah dimurnikan. Kemenangan ini lahir dari rakyat yang mendekam di penjara dan para mujahidin yang memutuskan rantai," kata al-Julani.
Al-Julani lalu mengatakan, selama rezim Assad berkuasa Suriah berada di bawah bayang-bayang Iran dan Hizbullah.
"Suriah sudah berubah menjadi tempat ambisi Iran dan sektarianisme merajalela," kata al-Julani.
Siapa HTS
HTS awalnya adalah cabang Al-Qaeda di Suriah. Pada 2016, HTS memutuskan hubungan dengan Al-Qaeda.
Sampai saat ini beberapa negara Barat memasukkan HTS ke dalam daftar teroris. Akan tetapi beberapa tahun terakhir HTS mulai membuat citra lebih lunak di mata dunia.
Assad memimpin Suriah meneruskan kekuasaan ayahnya pada tahun 2000. Sebagaimana ayahnya, dia memimpin negeri dengan tangan besi. Ketika Arab Spring melanda Timur Tengah, Assad memberi respons dengan keras sehingga memicu perang saudara di Suriah sejak 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar