Search This Blog

Haedar Nashir soal Ceramah: Masyarakat Senangnya Guyon, tapi Jangan Guyon Terus

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Haedar Nashir soal Ceramah: Masyarakat Senangnya Guyon, tapi Jangan Guyon Terus
Dec 9th 2024, 15:27, by M Lutfan D, kumparanNEWS

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir usai menghadiri acara Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya periode 2024-2028 di UM Surabaya, Senin (9/12/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir usai menghadiri acara Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya periode 2024-2028 di UM Surabaya, Senin (9/12/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan bahwa kewajiban seorang muslim yaitu mengajak orang untuk berbuat baik serta bertutur yang teladan.

Hal itu diungkapkan Haedar saat pidato di acara Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya periode 2024-2028 di UM Surabaya, Senin (9/12).

"Amar Ma'ruf Nahi Munkar serta menjadi contoh teladan yang baik. Menjadi Amar Ma'ruf Nahi Munkar tapi juga harus multi aspek, tapi disertai keteladanan," kata Haedar.

Haedar menyinggung peristiwa Miftah Maulana Habiburrahman yang melontarkan kata-kata kasar kepada pedagang es saat ceramah.

"Ngomong serba baik, nuduh orang lain salah dan mengajak baik tapi perilakunya nggak baik. Akhirnya apa? Jatuh diri di hadapan publik. Seperti yang terakhir terjadi, mesti sudah tahu. Itu jadi contoh juga bagi kita, jangan kayak begitu," ungkapnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan sambutan di acara Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya periode 2024-2028 di UM Surabaya, Senin (9/12/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan sambutan di acara Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya periode 2024-2028 di UM Surabaya, Senin (9/12/2024). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Selain itu, Haedar juga menyebut bahwa selera dakwah masyarakat saat ini adalah dakwah yang diselipkan dengan candaan.

"Agama sekarang kan jadi entertainment, iya. Tapi masyarakat kita juga suka yang gitu, susah kan. Masyarakat senangnya yang guyonan, maka nggak maju-maju kita, karena sukanya yang guyonan. Serius ya, tapi jangan guyon terus," ungkapnya.

Media files:
01jen45e5jcdgpfvmtp817gqt7.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar