Oct 7th 2024, 16:27, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Milisi Hamas memuji serangannya ke Israel setahun kemarin. Mereka menyebut serangan itu menghancurkan Israel.
Pernyataan itu disampaikan Hamas pada peringatan setahun pecahnya perang Gaza. Serangan Israel di Gaza menuai kecaman dunia.
"Penyeberangan 7 Oktober yang mulia memecahkan ilusi musuh yang mereka ciptakan sendiri, dan meyakinkan dunia dan kawasan atas superioritasnya dan kemampuannya," ucap salah seorang petinggi Hamas Khalil al-Hayya, seperti dikutip dari Reuters.
Serangan 7 Oktober 2023, yang disinggung al-Hayya, menewaskan 1.205 warga Israel. Serangan ini digambarkan sebagai serangan yang tak pernah dibayangkan oleh Israel.
Al-Hayya menegaskan, setelah serangan ke bagian selatan Israel, seluruh warga Palestina khususnya di Gaza telah menulis sejarah baru. Sejarah itu terkait perlawanan dan ketangguhan melawan agresi Israel.
"Warga Gaza tetap tangguh di tengah upaya pemindahan, aksi penyiksaan, dan terorisme genosida mengerikan serta pembantaian harian," kata al-Hayya.
Al-Hayya menambahkan, perdamaian di Gaza hancur semata-mata karena Israel. Sebab, negara itu mencoba menghalangi upaya gencatan senjata.
"Apa yang kami tolak kemarin tak akan kami terima besok, dan apa gagal dipaksakan oleh penjajah tidak akan mereka terima di meja perundingan," kata al-Hayya.
Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober dilandasi sejumlah alasan. Mulai dari pendudukan Israel pada Masjid Al-Aqsa, kekerasan Israel pada wanita Palestina, hingga blokade Israel pada Gaza yang menyebabkan Gaza disebut sebagai penjara terbesar di dunia.
Hamas adalah partai berkuasa di Gaza yang memiliki pasukan paramiliter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar