Search This Blog

Kapan Anak Boleh Minum Jamu dan Seperti Apa Ketentuannya?

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Kapan Anak Boleh Minum Jamu dan Seperti Apa Ketentuannya?
Jan 22nd 2023, 11:34, by Hutri Dirga Harmonis, kumparanMOM

Ilustrasi anak diberikan jamu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Ilustrasi anak diberikan jamu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kasus bayi usia 54 hari yang meninggal karena diberi jamu oleh neneknya. Sang ibu yang berinisial Y bercerita bahwa bayinya mengalami sesak napas dan infeksi paru-paru setelah meneguk jamu pemberian keluarganya.

Karena terlambat dibawa ke rumah sakit, bayi malang itu akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Atas hal menyedihkan yang menimpanya, ibu Y memberikan himbauan pada orang tua lainnya agar tidak sembarangan memberikan obat tradisional jika anaknya sakit.

"Pelajaran buat semua, kalau anak sakit mending langsung dibawa ke RS daripada harus pakai obat tradisional!" ujar Y seperti dikutip dari laman Facebook pribadinya.

Nah Moms, berbicara soal jamu, obat tradisional ini memang sudah dikenal ragam manfaatnya oleh masyarakat. Namun, memang seringnya digunakan oleh orang dewasa, bukan bayi ataupun anak-anak. Lantas, sebenarnya boleh enggak sih bayi atau anak-anak minum jamu?

Kata Dokter soal Pemberian Jamu pada Bayi dan Anak

Jamu tradisional Indonesia Foto: Shutterstock
Jamu tradisional Indonesia Foto: Shutterstock

Perlu dipahami, sebelum memasuki masa MPASI bayi hanya boleh mengkonsumsi ASI setiap harinya. Bahkan pemberian susu formula pun harus disesuaikan dulu dengan kondisi medis, tidak dengan sembarangan. Artinya, pemberian cairan selain ASI atau susu formula pada bayi memang tidak diperbolehkan, Moms.

"Sebaiknya tidak memberikan jamu pada batita dan balita. Usia kurang dari 6 bulan hanya boleh diberikan ASI atau susu formula," ujar dokter spesialis anak, dr. Citra Amelinda, SpA, M.Kes, IBCLC pada kumparanMOM, Kamis (19/1).

Panduan Pemberian Jamu untuk Anak

Seorang anak menangis saat diberikan jamu. Foto: Fanny Wardhani/kumparan
Seorang anak menangis saat diberikan jamu. Foto: Fanny Wardhani/kumparan

Menurut panduan MPASI IDAI tahun 2018, orang tua tidak disarankan untuk memberikan jus buah pada anak usia di bawah satu tahun. Sementara, jamu sering kali mengandung bahan-bahan seperti rempah yang memiliki rasa dan bau tajam. Bahkan, madu juga tidak boleh dikonsumsi oleh bayi sebelum usianya di atas satu tahun karena ada risiko penyakit botulisme.

Menurut dr. Citra, memang ada beberapa jenis obat tradisional yang terbukti aman dikonsumsi manusia. Namun biasanya harus lolos uji BPOM dulu dan umumnya diperuntukan bagi orang dewasa.

"Ramuan tradisional yang sudah terbukti manusia harus lolos uji BPOM dan terdiri dari tiga jenis yaitu, jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Namun penelitiannya umumnya pada orang dewasa. Jadi, pilih yang sudah ada logo resminya," lanjut dr. Citra.

Kembali lagi ke kasus bayi yang meninggal akibat jamu, hal ini terjadi karena kurangnya informasi bagi orang-orang yang lebih tua seperti nenek dan kakek soal apa-apa saja yang aman dan tidak aman bagi si kecil. Jadi, memang sangat penting bagi ibu dan ayah memberikan edukasi dan penjelasan secara rinci pada mereka demi kesehatan dan keselamatan buah hatinya.

"(Jelaskan bahwa) bayi bukan dewasa mini. Sehingga yang baik untuk (orang) dewasa belum tentu baik untuk bayi. Jika anak sakit, bawa berobat ke puskesmas terdekat," pungkas dr. Citra.

Media files:
faq770ncrlczc2dnngvn.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar