Polda Sumsel saat merilis kasus penangkapan 50 kg sabu. (ist)
Timsus Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel menangkap 2 kurir narkoba jaringan internasional Timur Tengah. Dari keduanya, petugas juga mengamankan 50 kg narkoba jenis sabu.
Wakil Direktur Ditres Narkoba Polda Sumsel, AKBP Harissandi, mengatakan terungkapnya kasus penyelundupan narkoba dalam jumlah besar ini berasal dari pengembangan kasus di Lubuklinggau pada 23 Juli 2024 lalu.
"Di mana pada penangkapan sebelumnya di Lubuklinggau petugas berhasil mengamankan barang bukti 3 kilogram sabu," katanya, Kamis, 19 Desember 2024.
Harissandi menjelaskan, pada Kamis 12 Desember 2024 anggota timsus mendapatkan informasi bahwa 50 kilogram sabu-sabu tersebut sudah sampai di wilayah Jakarta.
"Anggota lalu berangkat melakukan penyelidikan, dan mendapati informasi bahwa narkotika tersebut sudah di bawa ke wilayah Bogor," jelasnya.
Kemudian, hasil observasi dan surveillance didapatkan bahwa kurir tersebut mengendarai mobil Wuling Confero warna abu-abu dan membawa paket 50 kilogram sabu-sabu.
"Anggota melakukan pengejaran dan pembuntutan terhadap mobil tersebut," jelasnya.
Hasilnya, petugas berhasil mencegat kendaraan tersebut saat berada di Jalan Gunung Gede, Perumahan Griya Bantar Sentosa, Kelurahan Babakan Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor Provinsi Jawa Barat.
Di mana diamankan 2 orang yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Yogi Yanuar dan Muji Supriyanto. Mereka mengaku hanya sebagai kurir
"Kedua tersangka ini merupakan jaringan internasional dari Timur Tengah persisnya dari Iran," ujarnya.
Selanjutnya, kata Harissandi, dari hasil penggeledahan tersebut didapati barang bukti 50 kilogram sabu-sabu yang disimpan dalam karung warna putih.
Saat dibuka dari masing-masing karung tersebut berisikan 25 paket besar sabu yang terbungkus plastik klip transparan yang dilakban warna cokelat.
"Total keseluruhan berjumlah 50 paket besar narkotika jenis sabu," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar