Search This Blog

Tren Angka Kelahiran Terus Menurun Seiring Tingginya Biaya Hidup dan Harga Rumah

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Tren Angka Kelahiran Terus Menurun Seiring Tingginya Biaya Hidup dan Harga Rumah
Nov 28th 2024, 19:00, by Nur Khafifah, kumparanMOM

Ilustrasi melihat struk pengeluaran belanja. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi melihat struk pengeluaran belanja. Foto: Shutter Stock

Seiring perkembangan zaman, pola masyarakat mengalami banyak perubahan, termasuk soal anak. Hal ini terlihat dari menurunnya rata-rata angka kelahiran di dunia.

Ya Moms, jika dulu nenek moyang kita beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, kini tampaknya sudah tidak relevan lagi, ya. Apalagi saat ini biaya hidup terus meningkat dan kesadaran akan kualitas hidup juga semakin baik.

Prosentase Kelahiran Anak di Dunia Terus Menurun dari Tahun ke Tahun

Ilustrasi keluarga bahagia Foto: Shutterstock
Ilustrasi keluarga bahagia Foto: Shutterstock

Menurut data Bank Dunia per tahun 2022, angka kelahiran dunia 2,2 persen per setiap perempuan. Tren rata-rata angka kelahiran ini terus menurun dari sebelumnya 5 persen pada tahun 1972.

Di sisi lain, indeks harga konsumen (CPI) terus mengalami peningkatan. Mengutip Algo Research, peningkatan CPI mengindikasikan inflasi dan meningkatnya biaya hidup dari waktu ke waktu. Kondisi tersebut membuat keluarga di era kini lebih memilih memiliki sedikit anak dengan kualitas hidup yang lebih baik, ketimbang memiliki banyak anak tapi mengalami kesulitan ekonomi.

Hal senada juga ditunjukkan dalam riset yang dipublikasikan di National Library of Medicine. Dalam riset yang dipublikasikan di Amerika Serikat pada 2015 itu disebutkan bahwa tingginya harga rumah berkorelasi pada menurunnya angka kelahiran di negara tersebut.

Tak hanya penurunan angka kelahiran, usia perempuan atau ibu melahirkan anak pertama juga meningkat hingga 3-4 tahun lebih tua. Para peneliti menilai, kondisi ini mencerminkan meningkatnya tingkat pendidikan di masyarakat, berkorelasi pada kesadaran untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Di sisi lain, kondisi ekonomi kerap mengalami ketidakpastian sehingga semakin mendorong para keluarga untuk memiliki anak lebih sedikit.

Bagaimana pendapat Anda terkait hal ini, Moms?

Media files:
ecvdybitnkkffeaji4lm.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar