Search This Blog

Dharma-Kun Dapat 10% Suara di Pilgub Jakarta, Kok Bisa?

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Dharma-Kun Dapat 10% Suara di Pilgub Jakarta, Kok Bisa?
Nov 29th 2024, 12:35, by Ahmad Romadoni, kumparanNEWS

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun (tengah) berbincang dengan warga usai menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun (tengah) berbincang dengan warga usai menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO

Pilgub Jakarta telah selesai dilaksanakan. Sejumlah lembaga survei sudah merilis hasil quick count. Bahkan KPU sudah 100% mengunggah form C1 ke Sirekap.

Poltracking salah satu lembaga yang merilis hasil hitung cepat. Hasilnya, Ridwan Kamil-Suswono 39,55%, Dharma Pongrekun-Kun Wardana 10,37%, dan 50,08%. Dengan margin off error 1%.

Yang menarik, suara pasangan Dharma-Kun melesat dibandingkan hasil survei beberapa pekan sebelum pencoblosan. Pasangan nomor urut 2 ini haya mendapatkan 3% suara.

Apa penyebabnya?

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana (kanan) menunjukkan jarinya yang telah dicelup tinta usai mencoblos dalam Pilkada 2024 di TPS 30 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (24/11/2024). Foto: Aditya Nugroho/ANTARA FOTO
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana (kanan) menunjukkan jarinya yang telah dicelup tinta usai mencoblos dalam Pilkada 2024 di TPS 30 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (24/11/2024). Foto: Aditya Nugroho/ANTARA FOTO

"Raihan suara 10% Dharma-Kun di Pilgub Jakarta 2024 merupakan hasil limpahan elektoral dari simpul pemilih nonmuslim yang sebelumnya mendukung Ridwan Kamil-Suswono dan Pram-Rano," kata Direktur Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi, dalam keterangannya dikutip, Jumat (29/11).

Berdasarkan survei November Poltracking Indonesia, 60,5 persen pemilih nonmuslim memberikan suara kepada Pram-Rano, sementara 23,7 persen memilih RK-Suswono. Dinamika peralihan elektoral terjadi seketika usai RK-Suswono dan Pram-Rano meraih dukungan jelang hari pencoblosan.

Poltracking mencatat residu Pilgub Jakarta 2017 masih masih memberikan dampak terhadap Pilgub 2024. Polarisasi tersebut menciptakan kondisi kontraproduktif bagi para kandidat yang terasosiasi dengan kelompok tertentu.

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrhekun dan Kun Wardhana menyampaikan visi misi saat mengikuti debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrhekun dan Kun Wardhana menyampaikan visi misi saat mengikuti debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

"Pada RK-Suswono, peralihan suara pemilih nonmuslim terjadi akibat adanya dampak dukungan FPI Jakarta terhadap pasangan tersebut," jelasnya.

"Di sisi lain, banyaknya pemilih nonmuslim Pram-Rano beralih pilihan dikarenakan bergabungnya Anies Baswedan," terangnya.

Dharma-Kun dipandang sebagai pasangan yang lebih netral dan tidak terikat pada konflik polarisasi politik yang terjadi pada Pilgub Jakarta 2017. Pasangan ini memposisikan diri sebagai jalan tengah yang dapat menarik simpati dari berbagai kelompok pemilih.

"Pasangan Dharma-Kun dinilai tidak terikat pada dampak polarisasi Pilgub Jakarta 2017, sehingga lebih diterima oleh pemilih yang lelah dengan politik identitas," ucap Masduri.

Poltracking Indonesia juga mencatat pemilih Jakarta semakin rasional dan mencari kandidat yang tidak terasosiasi pada narasi identitas. Hal ini menjadi sinyal bahwa pemilih Jakarta menginginkan perubahan dalam cara politik dijalankan di ibu kota.

Media files:
01jdnzmzd8msgrmkhp1zws7wfs.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar