Nov 22nd 2024, 18:13, by Berita Terkini, Berita Terkini
Pendekatan berbasis aset merupakan metode tepat untuk diterapkan oleh guru penggerak. Alasan yang tepat kenapa guru penggerak diarahkan untuk menggunakan pendekatan berbasis aset daripada pendekatan berbasis kekurangan adalah karena banyak faktor.
Salah satu faktor tersebut adalah pendekatan berbasis aset dapat lebih memotivasi guru penggerak untuk fokus kepada kekuatan yang ada. Selain itu, pendekatan berbasis aset juga mempunyai banyak manfaat terhadap proses pembelajaran di sekolah.
3 Alasan yang Tepat Kenapa Guru Penggerak Diarahkan untuk Menggunakan Pendekatan Berbasis Aset
Guru Penggerak merupakan bagian dari program pemerintah Indonesia di bidang pendidikan. Harapan dari program tersebut adalah menghasilkan guru penggerak yang mampu menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran.
Salah satu materi dalam program Guru Penggerak adalah pendekatan berbasis aset. Selama mengikuti program Guru Penggerak, guru diarahkan untuk menggunakan pendekatan tersebut.
Alasan yang tepat kenapa guru penggerak diarahkan untuk menggunakan pendekatan berbasis aset daripada pendekatan berbasis kekurangan adalah karena mempunyai banyak manfaat bagi proses pembelajaran. Berikut tiga contoh manfaatnya.
1. Lebih Memotivasi dalam Mengoptimalkan Sumber Daya
Dikutip dari buku Sebuah Resensi Pendidikan Guru Penggerak, Asfury, dkk. (2023: 159), pendekatan berbasis aset berarti cara seseorang (guru) memandang sumber daya sekolah, yakni dianggap sebagai aset (kekuatan) atau kekurangan (masalah).
Fokus terhadap sumber daya sekolah yang dianggap sebagai aset dapat memotivasi guru untuk mengoptimalkan sumber daya tersebut. Hal itu tentu lebih baik daripada fokus terhadap kekurangan yang sering kali membuat ide menjadi statis.
2. Lebih Positif dalam Memecahkan Masalah
Penerapan pendekatan berbasis aset dapat membantu guru untuk berpikir lebih positif terhadap masalah yang terjadi di lingkungan pendidikan. Salah satu contoh adalah memikirkan cara untuk mengatasi kekurangan dengan memanfaatkan sumber daya lain yang dimiliki.
Hal itu membuat pemikiran lebih dinamis karena tidak hanya fokus pada kekurangan atau justru pasrah dengan kekurangan yang ada. Pemecahan masalah secara positif seperti itu dapat menghasilkan pemikiran yang lebih optimis.
3. Lebih Mudah dalam Merancang Rencana Pembelajaran
Pendekatan berbasis aset (kekuatan) juga membantu guru untuk merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan sumber daya, visi, serta kekuatan sekolah. Rencana dapat lebih matang karena guru telah memahami seluk-beluk kekuatan di sekolah.
Jadi, alasan yang tepat kenapa guru penggerak diarahkan untuk menggunakan pendekatan berbasis aset daripada pendekatan berbasis kekurangan adalah karena lebih memotivasi untuk maju. Pemikiran pun tidak statis atau menyerah pada masalah atau kekurangan. (AA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar