Oct 16th 2024, 11:48, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Korea Utara pada Rabu (16/10) mengeklaim lebih dari sejuta pemuda di negaranya mendaftar jadi tentara pada pekan ini. Klaim itu disampaikan setelah Korut menuduh Korea Selatan mengirimkan drone ke negaranya.
Drone itu diduga Korut dipakai Korsel mengirimkan selebaran antirezim Kim Jong-un ke rakyatnya. Pada pekan ini pula Korut menghancurkan jalan dan rel kereta penghubung dua Korea.
Korut kemudian menegaskan jika Korsel kembali mengirim drone sama sebagai ajakan perang. Korut telah pula memerintahkan tentaranya di perbatasan berada dalam posisi siap tembak.
Setelah itu, kantor berita Korut KCNA melaporkan mengenai jutaan orang yang melamar ke militer.
"Jutaan pemuda muncul dalam perjuangan nasional untuk membasmi sampai ROK (Korsel) yang melakukan provokasi serius dengan melanggar kedaulatan DPRK (Korut) melalui pelanggaran drone," ucap KCNA, seperti dikutip dari Reuters.
KCNA menambahkan jumlah pasti pemuda mendaftar ke militer mencapai 1,4 juta orang. Mereka mendaftar pada 14-15 Oktober 2024. Adapun jumlah penduduk Korut diperkirakan 26,2 juta.
Sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas penerbangan drone pembawa selebaran ke Korut. Tetapi, diduga kuat aksi itu dilakukan kelompok aktivis Korsel.
Sebelumnya, aksi penyebaran selebaran antirezim Kim Jong-un berulang kali memicu kemarahan Korut. Balasan Korut berupa mengirim balon berisi sampah dan tinja ke Korsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar