Mar 20th 2024, 19:19, by Fadjar Hadi, kumparanNEWS
Pakar hukum tata negara, Refly Harun, ikut demo menolak Pemilu curang di depan KPU RI, Rabu (20/3). Demo ini bertepatan dengan KPU yang akan menetapkan hasil rekapitulasi nasional Pilpres 2024.
Paslon 02 Prabowo-Gibran unggul telak dari paslon 01 Anies-Muhaimin dan paslon 03 Ganjar-Mahfud. Prabowo-Gibran unggul di 36 provinsi.
Refly menyoroti hasrat Presiden Jokowi yang menginginkan perpanjangan masa jabatan. Ia menyebut Jokowi serakah.
"Ketika Jokowi menginginkan perpanjangan masa jabatan, bahkan sebelumnya menginginkan tiga periode, padahal kita tahu UUD 1945 yang diubah ketika reformasi membatasi jabatan hanya dua periode saja," kata Refly.
"Tetapi kekuasaan selalu serakah, kekuasaan selalu ingin dikangkangi padahal sejatinya kekuasaan dipergilirkan kepada semua anak bangsa," tambah dia.
Refly kemudian mengkritik habis proses pencalonan Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Jokowi, hingga akhirnya menjadi cawapres.
Menurutnya, proses Gibran menjadi cawapres cacat. Ia menegaskan Gibran belum layak menjadi pemimpin.
"Ketika tidak berhasil mengangkangi konstitusi, maka yang dititipkan putranya masih bau kencur, putranya yang masih tidak layak menjadi pemimpin kita," ucap Refly.
Kalian mau dipimpin anak kecil yang tidak jelas? Kalau mau dipimpin sama anak kecil yang kapasitasnya tidak jelas.--Refly Harun
Lebih jauh, Refly mengatakan memimpin Indonesia tidak mudah. Total ada 270 juta penduduk yang harus dipimpin dengan segala macam persoalannya.
"Kawan-kawan semua kita rakyat Indonesia 270 juta lebih masa kita tidak bisa mencari pemimpin yang lebih baik, bodoh sekali kita memilih pemimpin yang tidak jelas," ucap Refly.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar