Jan 27th 2023, 16:53, by Aliyya Bunga, kumparanNEWS
Otoritas Norwegia telah membebaskan seorang eks komandan tentara bayaran Rusia Wagner Group yang menjadi pencari suaka, usai mangkir dari penugasannya bertempur di Ukraina.
Perwira tinggi yang sempat terjun ke medan perang itu bernama Andrey Medvedev. Dia memutuskan untuk jadi pembelot dan secara ilegal melarikan diri ke Kota Oslo lantaran tidak puas atas perlakuan Wagner Group terhadap dirinya.
Pembebasan Medvedev dikonfirmasi oleh Polisi Imigrasi Norwegia, Jon Andreas Johansen, dalam keterangannya yang dirilis pada Rabu (25/1). Pihaknya mengatakan, sudah tidak ada lagi alasan untuk tetap menahan Medvedev di negaranya.
"Andrey Medvedev dibebaskan dari sebuah pusat penahanan atas perintah untuk tempat tinggal tertentu," ucap Johansen, seperti dikutip dari Associated Press.
Kepada surat kabar Norwegia, Dagbladet, kuasa hukum Medvedev Brynjulf Risnes mengatakan bahwa kliennya merasa tidak puas dengan langkah-langkah keamanan yang ketat. Sehingga, polisi Norwegia menempatkan Medvedev dalam tahanan.
Risnes pun beranggapan bahwa adalah sebuah keputusan yang masuk akal untuk membebaskan kliennya kembali dari tahanan. "Saya belum tahu seperti apa pengaturan di sekelilingnya nanti," kata Risnes.
Dalam upaya pelariannya, Medvedev bercerita dirinya telah dibantu oleh pendiri kelompok pembela hak asasi manusia asal Rusia Gulagu.net, Vladimir Osechkin. Kelompok ini menentang perang dan kekerasan oleh aparat terhadap warga sipil yang tak sejuju akan operasi militer khusus di Ukraina.
Sebelum dibawa ke fasilitas imigrasi Oslo, Medvedev semula berada dalam perlindungan Osechkin di sebuah 'safe house'. Dalam sebuah video, dia sempat menceritakan kepada Gulagu.net bagaimana akhirnya dia bisa melarikan diri dari Rusia.
Medvedev mengatakan, dirinya adalah seorang yatim piatu yang kemudian bergabung dengan angkatan bersenjata Rusia. Dia sempat menjalani hukuman penjara sebelum akhirnya direkrut oleh Wagner Group.
Medvedev kemudian bergabung dengan Wagner Group pada 6 Juli 2022 dengan kontrak empat bulan — hingga November. Namun, ia mulai merasa tidak puas setelah kontraknya berulang kali diperpanjang oleh Wagner Group tanpa persetujuannya sendiri.
Dia pun merasa risau usai berulang kali menyaksikan pembunuhan dan penganiayaan tahanan Rusia yang direkrut untuk bertempur di garis terdepan.
Dia menilai keberadaannya dan perlakuan terhadapnya di dalam organisasi itu tidak tepat — dia tidak lagi ingin melanjutkan kariernya di sana.
Keputusannya menyelinap keluar dari organisasi yang merupakan tangan kanan Presiden Vladimir Putin itu semakin bulat, usai menyaksikan para tentara pembelot (mangkir dari tugas tanpa izin) dibunuh ketika ditangkap dari Wagner Group.
Dia khawatir, nyawanya akan terancam jika ia kembali ke Rusia. Medvedev bercerita, bahwa dia telah mengarungi perjalanan terjal yang mengancam nyawanya untuk bisa menyelinap keluar ke Norwegia.
Dia menyeberangi perbatasan, memanjat pagar kawat berduri, menghindari patroli perbatasan yang membawa anjing, dan dia mendengar penjaga perbatasan melepaskan tembakan saat dia berlari melewati hutan, serta permukaan es yang tipis.
Medvedev pun telah menjadi buronan sejak ia membelot dari Wagner Group. Dia bersikeras tidak ingin kembali ke Rusia dan mengaku siap untuk menceritakan semua yang ia ketahui tentang organisasi itu kepada otoritas terkait.
Badan Investigasi Nasional Norwegia yang turut menyelidiki kejahatan perang di Ukraina melaporkan sempat menanyai Medvedev yang berstatus sebagai saksi. Osechkin mengatakan, Medvedev akan berbicara dengan para penyelidik pada Jumat (27/1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar