Nov 23rd 2024, 17:20, by Tiara Hasna R, kumparanNEWS
Enam wisatawan tewas dan 11 lainnya dirawat di rumah sakit akibat dugaan keracunan metanol di Vang Vieng, Laos, Kamis (21/11). Kota yang dikenal sebagai surga pesta backpacker itu kini menjadi sorotan internasional.
Korban terakhir adalah Holly Bowles (19 tahun), warga Australia, yang meninggal pada Jumat di sebuah rumah sakit di Thailand.
Sebelumnya, sahabatnya, Bianca Jones (19 tahun); dan pengacara asal Inggris, Simone White (28 tahun), juga meninggal setelah mengonsumsi minuman keras (miras) yang diduga mengandung metanol.
Tiga korban lainnya adalah dua warga Denmark berusia 19 dan 20 tahun, serta seorang warga Amerika.
Metanol adalah bahan bakar yang berasal dari gas bumi atau dari salah satu komponen tambang minyak bumi dengan bahan baku komposisi karbon dan hidrogen CH3OH.
Keracunan metanol sering kali disebabkan oleh oplosan minuman keras: Metanol sebagai pengganti alkohol.
"Gejalanya muncul secara bertahap. Jika tidak ditangani, tingkat kematian bisa mencapai 40 persen. Namun, jika dikenali dan diobati tepat waktu, peluang selamat sangat tinggi," ujar Dr. Chenery Ann Lim dari MSF.
Kesaksian dan Tindakan Hukum
Seorang pelancong Inggris yang pernah mengalami gejala serupa di Vang Vieng, Claire, mengaku tiba-tiba merasa sangat lemah dan tak sadarkan diri setelah mengonsumsi vodka.
"Saya sadar ada yang salah, tapi tidak tahu penyebabnya," katanya, seperti dikutip dari Guardian.
Pihak berwenang Laos telah menahan pemilik dan manajer Nana Backpacker Hostel, tempat beberapa korban menginap, untuk penyelidikan lebih lanjut. Namun, hingga kini belum ada dakwaan resmi.
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengimbau wisatawan muda untuk berhati-hati.
"Jangan mengonsumsi alkohol ilegal. Risikonya sangat besar," ujarnya.
Menurut Dr. Dicky Budiman dari Universitas Griffith, sulit membedakan minuman beralkohol aman dari yang beracun.
"Cara terbaik adalah menghindari minuman lokal yang tidak jelas asal-usulnya," katanya.
Dampak bagi Vang Vieng
Kota Vang Vieng yang sebelumnya dikenal dengan wisata tubing dan pesta alkohol, pernah mendapat sorotan pada 2012 setelah tindakan keras terhadap bar-bar ilegal.
Tapi insiden ini kembali memunculkan pertanyaan tentang regulasi dan keamanan bagi pelancong.
Presiden klub sepak bola tempat Bowles dan Jones bermain, Nick Heath, menggambarkan mereka sebagai "anak muda penuh semangat yang tengah menjalani perjalanan impian".
Keluarga korban kini menuntut keadilan dan jawaban atas tragedi ini.
Keracunan metanol di Laos hanyalah puncak dari gunung es. Sebagian besar korban adalah masyarakat lokal miskin yang sering kali terabaikan.
"Ini masalah global yang membutuhkan perhatian serius," kata seorang pakar keracunan metanol, Profesor Knut Erik Hovda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar