Oct 10th 2024, 16:18, by Priscilla Andrearini, kumparanBISNIS
Sebanyak 57,39 persen atau 1.146 pembaca kumparan tidak setuju dengan wacana pembagian bansos untuk kelas menengah. Angka ini merupakan hasil polling kumparan yang dilakukan pada 2-9 Oktober 2024.
Total ada sebanyak 1.977 responden yang menjawab polling ini. Sisanya, sebanyak 42,61 persen atau 851 pembaca setuju dengan wacana program ini.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut pihaknya tengah mengkaji perluasan ranah program bantuan sosial (bansos) untuk kelas menengah. Hal itu tak lepas dari lonjakan jumlah korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang semakin mengkhawatirkan.
"Itu juga yang termasuk [kita bicarakan soal perluasan bansos untuk korban PHK]. Kita perlu kerja sama dengan Kemnaker. Ada banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dalam beberapa waktu ke depan," kata Gus Ipul di Istana Negara, Senin (30/9).
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), hampir 53 ribu tenaga kerja kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia sepanjang Januari hingga September 2024. Jawa Tengah (Jateng) menempati posisi pertama sebagai provinsi dengan kasus PHK terbanyak, lalu disusul Banten, dan terakhir DKI Jakarta.
Sementara itu, menurut BPS, kelompok kelas menengah (middle class) adalah masyarakat yang pengeluarannya 3,5-17 kali garis kemiskinan, yakni sekitar Rp 2.040.262-Rp 9.909.844 per kapita per bulan. Adapun pada garis kemiskinan Indonesia per Maret 2024 mencapai Rp 582.932 per kapita per bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar