May 20th 2024, 18:08, by Berita Terkini, Berita Terkini
Salah satu materi pelajaran Kimia di kelas 10 adalah stokiometri. Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari hubungan kuantitatif zat dalam reaksi kimia.
Stoikiometri merupakan ilmu yang cukup sulit dalam mata pelajaran Kimia. Oleh sebab itu, seluruh murid harus mempelajari dan memahaminya dengan baik.
Stoikiometri Adalah Ilmu Yang Mempelajari Hubungan Kuantitatif Zat dalam Reaksi Kimia
Bagi murid jurusan IPA mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah stoikiometri. Stoikiometri adalah salah satu materi yang akan banyak dipelajari dalam pelajaran Kimia.
Istilah yang satu ini berasal dari bahasa Yunani stoicheion yang memiliki arti mengukur. Oleh sebab itu, dalam ilmu kimia, stoikiometri ini digunakan untuk mempelajari kuantitas suatu zat dalam reaksi kimia. Zat-zat tersebut meliputi jumlah partikel, jumlah mol, massa, hingga volume.
Dikutip dari buku Bunga Rampai Penelitian Pendidikan Kimia Jilid 1, Iskandar, et al (2022), dalam stoikiometri dipelajari hubungan kuantitatif dan pengkonversian dari satuan-satuan zat,semisal gram ke mol, mol ke jumlah partikel, dan sebagainya.
Stoikiometri terbagi menjadi tiga jenis. Adapun jenis-jenis stoikiometri sebagai berikut.
1. Stoikiometri Reaksi
Jenis yang pertama adalah stoikiometri reaksi. Jenis yang satu ini biasanya digunakan untuk menyeimbangkan atau menyetarakan persamaan reaksi.
2. Stoikiometri Komposisi
Jenis yang satu ini membahas mengenai hubungan kuantitatif jumlah zat atau massa antar unsur dalam suatu senyawa kimia. Stoikiometri komposisi seringkali digunakan untuk menggambarkan suatu jumlah zat Hidrogen serta Nitrogen yang bergabung menjadi Amonia kompleks atau NH₃.
3. Stoikiometri gas.
Jenis yang terakhir adalah stoikiometri gas. Seperti namanya, stoikiometri gas erat kaitannya dengan reaksi-reaksi kimia yang melibatkan gas. Gas pada suhu volume, setta tekanan tertentu dianggap sebagai gas yang ideal.
Hukum Dasar Kimia untuk Materi Stoikiometri
Dalam stoikiometri, terdapat beberapa hukum dasar. Misalnya adalah hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan lain sebaiknya. Berikut beberapa hukum dasar kimia untuk stoikiometri.
1. Hukum Perbandingan Tetap
Hukum perbandingan tetap dicetuskan pada tahun 1799 oleh Joseph Proust. Hukum ini menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa akan selalu tetap.
2. Hukum Kekekalan Massa
Hukum dasar kimia selanjutnya adalah hukum kekekalan massa. Hukum ini menyatakan bahwa massa total bahan setelah reaksi kimia akan sama dengan sebelum reaksi kimia.
3. Hukum Gay Lussac
Hukum ini dicetuskan oleh seorang ilmuwan Perancis yang bernama Joseph Gay Lussac. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lussac, perubahan volume gas dipengaruhi oleh tekanan serta suhu.
Jadi secara sederhana, stoikiometri adalah perhitungan reaksi kimia. Jika merasa kurang memahami materi ini, jangan ragu untuk bertanya kepada guru Kimia di sekolah. Selamat belajar dan semoga dapat menambah wawasan. (FAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar