Jan 13th 2024, 09:44, by Sinar Utami, kumparanBISNIS
SKK Migas memastikan revisi rencana pengembangan (plan of development/PoD) Blok Sakakemang sudah disetujui oleh Kementerian ESDM. Revisi ini disebabkan penurunan cadangan gas.
Blok Sakakemang merupakan Perjanjian Operasi Bersama antara anak perusahaan Petronas, PC Sakakemang BV, dan Repsol melalui anak perusahaan Talisman Sakakemang BV, sejak 5 Desember 2018.
Blok yang berada di Sumatera Selatan tersebut dioperasikan oleh Repsol dengan hak partisipasi sebesar 45 persen, Petronas memegang 45 persen, dan Mitsui Oil Exploration Co. Ltd (MOECO) memegang 10 persen sisanya.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara menuturkan, revisi ini juga mencakup penambahan kegiatan Carbon Capture Storage (CCS) yang terletak di Blok Corridor milik Medco.
"Revisi PoD-nya sudah disetujui dari kementerian, memang utamanya ada penambahan lingkup kerja CCS. Jadi mereka memasukkan CCS, di mana nanti karbon yang diinjeksikan di WK Corridor," ujarnya saat konferensi pers, Jumat (12/1).
Selain CCS, revisi PoD juga mengubah rencana produksi Blok Sakakemang, dari awalnya 60 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) selama 12 tahun, namun direvisi durasinya menjadi lebih singkat, yaitu 80 MMSCFD selama 8 tahun.
Adapun revisi PoD Blok Sakakemang terutama diakibatkan cadangan gas yang turun drastis. Awalnya, wilayah kerja ini digadang-gadang memiliki cadangan gas hingga 1 triliun kaki kubik (TCF).
Benny menjelaskan, PoD awal Blok Sakakemang mencantumkan cadangan gas sebesar 460 miliar kaki kubik (billion cubic feet/BCF). Namun direvisi kembali menjadi hanya 474 miliar BCF.
"Waktu di PoD awal dia 460 BCF, direvisi ini 474 BCF. itu beda utamanya dari PoD awal. Memang CCS dan ada sedikit tambahan cadangan yang enggak terlalu signifikan dibanding dengan yang kita setujui sebelumnya," pungkas Benny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar