Jan 19th 2024, 22:08, by Nicha Muslimawati, kumparanBISNIS
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut pemerintah sedang melakukan revisi dana abadi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP. Ke depan, dana abadi LPDP tak hanya akan diperuntukkan bagi sektor pendidikan tapi juga pelatihan pekerja dan pariwisata.
"PR (pekerjaan rumah) dari Pak Presiden untuk menyempurnakan LPDP khususnya bukan hanya untuk pendidikan, tapi juga untuk pelatihan dan juga ditambah untuk menjadi dana abadi sektor tourism," kata dia usai kegiatan Leaders Offsite Meeting (LOM) di Hotel Pullman, Kota Bandung, pada Jumat (19/1).
Airlangga mencontohkan, Prakerja saat ini menjadi salah satu program pelatihan yang membantu kemampuan atau skill peserta di dunia kerja. Menurut dia, program pelatihan perlu diperluas karena pendidikan di Indonesia masih terbatas.
"Nah pada saat pendidikan kita terbatas, tapi dengan pelatihan yang lebih masif, itu juga bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan lapangan kerja," katanya.
Meski demikian, Airlangga belum dapat memastikan kapan aturan baru mengenai LPDP itu rampung. "Kita masih membahas untuk revisi daripada LPDP, jadi kita tunggu saja sampai selesai," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi ingin jumlah penerima beasiswa LPDP bisa naik hingga 5 kali lipat dari total mahasiswa yang mendapatkan manfaat saat ini. Sementara di sisi lain, Muhadjir ingin menyetop aliran dana abadi LPDP. Menurut Muhadjir, sekitar 20 persen anggaran pendidikan disisihkan tiap tahunnya untuk dana abadi LPDP, yang saat ini jumlahnya sekitar Rp 136 triliun.
"Kan, tiap tahun dari 20 persen anggaran pendidikan itu disisihkan sekitar Rp 20 triliun di dalam dana abadi, sekarang numpuk sekitar Rp 136 triliun. Kemarin dibahas apakah perlu ditambah lagi tiap tahun? Apakah tidak itu saja dulu, 20 persen akan difokuskan untuk pendidikan dan riset,dan alokasi beasiswa dan pendidikan perguruan tinggi bisa ditingkatkan," kata Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Rabu (17/1).
Nantinya, dana abadi yang berada di LPDP akan dikembangkan melalui imbal hasil manfaat investasi. Sehingga meski tidak mendapat suntikan dana dari pemerintah, dana abadi masih dapat bertambah melalui sejumlah instrumen keuangan yang akan dijajaki LPDP.
"Yang sudah ada itu saja yang digunakan. Kan, itu dana permanen. Yang digunakan hanya manfaatnya, bunganya, hasil kelola anggaran yang itu. Sebetulnya sisa dari manfaat itu yang belum terserap untuk bisa dimasukkan juga buat dana abadi," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar