Nov 20th 2023, 08:00, by Nurul Hidayati, kumparanNEWS
Perang darat melawan pejuang Palestina di Gaza menimbulkan kerugian yang tak sedikit bagi Israel. Tak cuma kehilangan alutsista canggih yang harganya sangat mahal, Israel yang disebut ranking 4 militer terkuat di dunia ini juga kehilangan banyak tentara.
"Kami menguburkan 50 tentara dalam dua hari," kata David Oren Baruch, direktur pemakaman militer Mount Herzl, menggambarkan kengerian kehilangan di kalangan tentara Israel, dikutip dari RT Arabic, Senin (21/11).
"Kami sekarang sedang melalui periode di mana setiap jam ada pemakaman, setiap satu setengah jam ada pemakaman. Saya diminta untuk membuka sejumlah besar kuburan. Di pemakaman Mount Herzl saja kami menguburkan 50 tentara dalam waktu 48 jam," lanjut David.
RT Arabic melaporkan, nama-nama prajurit yang tewas tidak akan diumumkan sampai militer Israel (IDF) mengizinkannya. IDF sejauh ini mengumumkan di situs webnya bahwa 380 tentara tewas sejak 7 Oktober.
Jumlah ini dinilai terlalu sedikit dibandingkan dengan jumlah pemakaman yang terjadi maupun heli Israel yang hilir mudik mengangkut jasad tentara zionis dan korban luka.
Bahkan muncul percakapan yang viral pekan lalu bahwa tentara Israel yang tewas tidak kurang dari 2.958 tentara dan korban luka 11.600 orang.
Sementara itu, dalam video-video yang dirilis Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas yang berjuang melawan penjajah Israel, tampak pejuang membidik militer Israel dari jarak dekat atau jarak nol.
Dengan peralatan militer yang jauh lebih sederhana dan jauh lebih murah, pejuang Palestina mampu merusak sebagian atau seluruhnya alutsista Israel, termasuk tank Merkava yang memiliki kemampuan setara tank M1 Abrams, Leopard 2, dan Challenger 2.
Israel menyerang Gaza via darat untuk membebaskan ratusan warganya yang disandera pejuang Palestina. Israel juga mencari terowongan bawah tanah untuk menemukan markas komando pasukan perlawanan.
Namun, hingga kini belum ada titik terang. Kegagalan ini, menurut analis, membuat Israel frustrasi dan semakin memborbardir warga sipil Palestina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar