Oct 6th 2023, 17:50, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS
Salah satu proyek drainase di bawah pengawasan Pemko Medan menelan korban jiwa. Seorang pekerja proyek di Medan Amplas tewas tertimpa crane.
Terkait insiden itu, Kadis Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Topan Ginting mengakui adanya kesalahan prosedur dalam pengerjaan proyek. Pengelola mengabaikan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
"Terkait dengan kejadian yang kemarin itu bahwa ada lepasnya baut daripada lengan crane sehingga menyebabkan lengan cranenya lepas terbalik menimpa kepada si operator," kata Topan usai Ground Breaking Kolam Resistensi Selayang di Kota Medan pada Jumat (6/10).
Topan juga mengaku telah memberikan teguran terhadap pelaksana proyek tersebut.
"Sudah kita tegur, pelaksananya kita tegur karena operasi operator pada saat itu tidak menggunakan K3," tuturnya.
Topan mengatakan, pihak kontraktor juga akan bertanggung jawab penuh terhadap korban.
Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyesalkan terjadinya insiden kecelakaan itu. Ia meminta seluruh pihak yang tergabung dalam pengerjaan proyek Pemko Medan untuk lebih memperhatikan prosedur kerja.
"Pekerjaannya memang krusial, menangani banjir, buat kolam, buat underpass, flyover. Itu pekerjaan yang krusial. Hal krusial itu akan berkurang efektivitasnya kalau hal-hal kecil, poin kecil, nggak diperhatikan, seperti itu tadi, K3-nya," kata Bobby.
Tertimpa Crane
Kecelakaan proyek drainase Pemko Medan terjadi di Jalan Slamet Ujung, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, pada Rabu (4/10) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibat insiden ini, 1 pekerja tewas dan 3 lainnya luka-luka.
Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago mengatakan kejadian itu dipicu lantaran crane yang digunakan untuk mengangkat beton drainase patah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar