Search This Blog

Erick Thohir Pamerkan Kinerja BUMN di Depan Pengusaha

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Erick Thohir Pamerkan Kinerja BUMN di Depan Pengusaha
Aug 14th 2023, 10:55, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS

Menteri BUMN Erick Thohir dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (14/8). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (14/8). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Menteri BUMN Erick Thohir memamerkan kinerja BUMN di depan pengusaha Indonesia. Dia mengeklaim transformasi BUMN dalam beberapa tahun terakhir terus mendorong kinerja yang semakin solid.

"Terlepas dari isu-isu BUMN Karya, kita punya net profit yang waktu saya masuk hanya Rp 13 triliun. Terbaru profitnya Rp 250 triliun, karena itu ada koreksi Garuda Rp 60 triliun," kata Erick dalam acara Forum Sinergi BUMN-Swasta di Hotel Ritz Carlton, Senin (14/8).

Peningkatan ini lanjut Erick, berdampak pada kenaikan kontribusi BUMN terhadap Indonesia. Tercermin dari komitmen kontribusi dividen yang telah menyentuh Rp 80,6 triliun, kontribusi terhadap pajak Rp 278 triliun, dan kapitalisasi pasar BUMN yang terus naik hingga Rp 2.201 triliun pada tahun 2022.

"Selain itu, BUMN yang punya peran sebagai agen pembangunan juga mengerjakan proyek-proyek strategis nasional yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat," terang Erick.

"Namun, kita tidak bisa berpuas diri. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia, BUMN perlu mengoptimalkan sinergi dengan swasta termasuk UMKM, dengan memanfaatkan kekuatan dan memitigasi kelemahan masing-masing," imbuhnya.

Apalagi, kata dia, kolaborasi yang kuat antara BUMN dan swasta telah terbukti menjadi motor penggerak utama dalam memajukan ekonomi masyarakat.

Melalui kerja sama yang sinergis dan terarah, BUMN dan sektor swasta mampu menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan nasional.

Kolaborasi ini telah mewujudkan sejumlah proyek besar dan inovatif yang tidak hanya meningkatkan daya saing ekonomi nasional, tetapi juga memberikan peluang pekerjaan baru bagi masyarakat.

Investasi bersama dalam infrastruktur, teknologi, energi terbarukan, dan sektor-sektor kunci lainnya telah mendorong terciptanya lapangan kerja yang beragam dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Kombinasi pengalaman jangka panjang BUMN dalam mengelola aset publik dengan fleksibilitas dan inovasi sektor swasta membawa dampak positif pada pelayanan publik dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi ini juga mendorong transfer pengetahuan dan teknologi, memperkuat kapabilitas lokal, dan mempromosikan pertumbuhan industri nasional yang lebih mandiri," ungkapnya.

Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (14/8).  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (14/8). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan sinergi antara Kadin dan BUMN diharapkan dapat memperkuat komitmen seluruh pihak dan bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi yang solid.

"Dengan adanya hubungan yang saling berkesinambungan dan inklusif antara Pemerintah, BUMN dan swasta tentu akan berkontribusi dengan signifikan dalam peningkatan taraf ekonomi dan aktivitas ekonomi bangsa," ujar Arsjad.

Hal ini pun diperkuat dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global. Merujuk data BPS, perekonomian Indonesia pada Kuartal II 2023 tumbuh 5,17 persen.

Pencapaian tersebut menandai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berada di atas lima persen selama tujuh triwulan berturut-turut. Ditambah lagi, Indonesia kembali menjadi negara upper middle income, berdasarkan klasifikasi Bank Dunia yang dimutakhirkan pada Juli 2023.

Meski begitu, Arsjad menilai ke depan masih terpampang tantangan signifikan. Mulai dari harga pangan dan energi yang masih tinggi, peningkatan risiko geopolitik, kebijakan moneter ketat dan agresif oleh sebagian besar Bank sentral di dunia, hingga risiko lain di sistem keuangan global.

"Melihat tantangan ini, maka optimalisasi kolaborasi harus terus terjalin agar seluruh pihak dapat menjalankan dan mengembangkan demokrasi ekonomi secara sinergis. BUMN dalam hal ini harus menjadi pelopor dalam sektor-sektor yang belum diminati oleh usaha swasta dan membantu pengembangan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Media files:
01h7s2aeg5mfbc4s1vq7yvr61f.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar