Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, menyoroti soal masalah ketersediaan pupuk dan pakan bagi petani dan peternak di Indonesia. Dia menilai minimnya ketersediaan pakan dan pupuk bagi petani dan peternak disebabkan harganya yang tinggi dan tak terjangkau.
Anies bahkan menyebut sudah marak peternak yang gulung tikar atau bangkrut karena tak sanggup lagi membeli pupuk bagi hewan ternaknya.
"Mahalnya pakan ternak itu merata bahkan peternak yang kecil mikro begitu banyak yang tutup gulung tikar karena mereka tidak sanggup lagi mendapatkan pakan ternak yang harganya terjangkau," kata Anies di acara Dialog Rakyat di Sabuga, Kota Bandung, Minggu (6/8).
Selain itu, Anies juga menyoroti masalah yang dialami oleh para nelayan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai akses terhadap bahan bakar bersubsidi (BBM) jadi persoalan utama bagi para nelayan. Padahal, lanjut Anies, solar bersubsidi jadi kebutuhan utama bagi mereka untuk mencari ikan di laut.
"Untuk melaut itu (solar) dibutuhkan, dan biayanya signifikan bedanya, di antara yang subsidi dan tidak subsidi," ucap dia.
Masalah yang dihadapi oleh para petani, peternak, dan nelayan itu, sambung Anies, kini seakan diabaikan dan dilupakan oleh pemerintah. Padahal, mereka lah yang tiap hari menopang kehidupan masyarakat yang tinggal di perkotaan.
"Jadi, kita harus menyadari mereka memang tidak di perkotaan dan tidak aktif di sosial media, mereka tidak bisa menulis di Facebook dan Twitter. Tapi bukan berarti mereka terlupakan, justru merekalah yang menopang tiap rumah tangga di Indonesia," ujar dia.
Maka dari itu, Anies menilai perubahan harus dilakukan dengan mengubah taraf hidup para petani, peternak, dan nelayan di Indonesia agar mereka bisa hidup lebih sejahtera.
"Negara harus hadir, mengubah kondisi ini sehingga biaya produksi pertanian, peternakan, perikanan itu terjangkau lalu harga jualnya layak," tandas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar