Kementerian Agama (Kemenag) membentuk tim investigasi bersama dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi terkait persoalan pelayanan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Kesepakatan terjalin usai Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Menteri Haji Saudi, Taufiq F Al Rabiah, pada Sabtu (1/7) lalu.
"Siang tadi kita langsung melakukan follow up antara kita Kemenag, Kementerian Haji, dan sepakat untuk melakukan investigasi atas beberapa persoalan yang muncul di armuzna kita buat tim bersama," kata Gus Men, sapaan akrab Yaqut, kepada wartawan di Makkah, Minggu (2/7).
"Yang Insyaallah hasilnya kita sepakati seminggu atau paling lama 2 Minggu yang akan datang kita sudah dapat hasilnya kenapa Arafah, seperti yang kita tahu Muzdalifah dan Mina (terjadi persoalan)," sambung dia.
Sebelumnya, Gus Men juga sudah sempat marah besar kepada perusahaan penyedia layanan haji (masyariq), karena mendapati jemaah haji belum mendapat makan di Armuzna.
Selain itu, terjadi juga persoalan lain terkait sanitasi hingga air. Di Mina, sanitasi di sejumlah maktab yang dihuni jemaah haji Indonesia sangat buruk.
Sementara air bersih di dapur di sejumlah maktab tidak keluar. Hal ini berakibat pada keterlambatan penyiapan makanan dan distribusinya.
Gus Men mengatakan, pihak Kementerian Haji sudah berkomitmen untuk mencari solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut.
"Saya kenal betul Pak Menteri ini punya komitmen kuat dan saya optimis perbaikan-perbaikan akan terjadi di pelaksanaan haji tahun depan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar