Jun 19th 2023, 18:42, by Berita Terkini, Berita Terkini
Jika persamaan kata adalah sinonim, maka lawan kata adalah antonim. Lawan kata atau antonim bisa dipelajari untuk menambah perbendaharaan kata. Misalnya saja, lawan kata takut dalam Bahasa Indonesia.
Mempelajari lawan kata itu penting. Selain membuat kalimat menjadi lebih menarik, materi lawan kata juga sering diujikan sebagai bagian dari tes potensi akademik untuk CPNS atau tes masuk BUMN.
Inilah Lawan Kata Takut dalam Bahasa Indonesia Lengkap dengan Pengertiannya
Mengutip buku Kamus Pintar Sinonim Antonim dan EYD Indonesia: Kumpulan Sinonim Antonim dan Cara Penulisan Bahasa Indonesia yang Benar karya Aisyah Atikah Deasy S.Pd (2015), antonim adalah kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring (https://kbbi.kemdikbud.go.id/) arti kata takut adalah sebagai berikut:
a merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana: anjing ini jinak, engkau tidak perlu --
a takwa; segan dan hormat: hendaklah kita -- kepada Allah
a tidak berani (berbuat, menempuh, menderita, dan sebagainya): hari sudah malam, aku -- pulang sendiri
a gelisah; khawatir (kalau ...):
Berdasarkan pengertian tersebut, maka diketahui bahwa lawan kata takut adalah berani. Arti kata berani menurut KBBI daring adalah sebagai berikut:
a mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut): kita harus -- mempertahankan kebenaran
Kata takut termasuk dalam antonim melengkapi, yakni kata-kata yang secara makna bertentangan, tetapi kehadiran makna salah satu kata bersifat melengkapi kehadiran makna yang lain.
Contoh:
Pertanyaan >< jawaban
Mencari >< menemukan
Jenis-jenis antonim yang lain adalah:
Antonim berpasangan: kata-kata yang secara makna jelas bertentangan karena didasarkan pada makna pasangannya sehingga tidak bisa dipertentangkan tanpa kehadiran makna pasangannya. Jika salah satu unsur dinegatifkan, tidak secara serta-merta memunculkan pasangannya.
Contoh:
(Ber)-dosa >< suci (tidak(ber)-dosa ≠ suci)
Istri >< suami (bukan istri ≠ suami)
Pembeli >< penjual (bukan pembeli ≠ penjual)
Antonim berjenjang: kata-kata yang secara makna mengandung pertentangan, tetapi pertentangan makna ini bersifat berjenjang/bertahap/bertingkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar