Search This Blog

PLN Kembangkan Ekosistem Ekonomi Hijau Berbasis Masyarakat di Gunungkidul

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
PLN Kembangkan Ekosistem Ekonomi Hijau Berbasis Masyarakat di Gunungkidul
Mar 14th 2023, 16:26, by Erfanto, Tugu Jogja

Direktur Utama PT PLN Persero, Darmawan Prasojo usai rilis program pengembangan Ekosistem Green Economy Untuk Mendukung Net Zero Emission Berbasis Keterlibatan Masyarakat di DIY, Selasa (14/3/2023). Foto: Erfanto/Tugu Jogja
Direktur Utama PT PLN Persero, Darmawan Prasojo usai rilis program pengembangan Ekosistem Green Economy Untuk Mendukung Net Zero Emission Berbasis Keterlibatan Masyarakat di DIY, Selasa (14/3/2023). Foto: Erfanto/Tugu Jogja

PT PLN Persero melakukan penanaman 4 jenis pohon di dua Kalurahan di Kapanewon Ponjong Gunungkidul, Gombang dan Karangasem. Penanaman pohon ini sebagai bagian dari program Pengembangan Ekosistem Green Economy Untuk Mendukung Net Zero Emission Berbasis Keterlibatan Masyarakat di DIY.

Direktur Utama PT PLN Persero, Darmawan Prasojo mengatakan bumi sekarang telah memanas dan itu berasal dari emisi gas rumah kaca yang sekarang banyak dihasilkan. Oleh karena itu, pihaknya berusaha memastikan bahwa masa depan dari generasi masa mendatang bisa lebih baik.

"Saat ini caranya bagaimana yang mengurangi gas emisi gas rumah kaca nah. Tentu saja Ini tugas berat bagi PLN maka tugas kita itu menjaga bumi," kata dia dalam peluncuran Pengembangan Ekosistem Green Economy Untuk Mendukung Net Zero Emission Berbasis Keterlibatan Masyarakat Di DIY di Ponjong Gunungkidul, Selasa (14/3/2023).

Darmawan mengakui gas rumah kaca dari kelistrikan sudah mencapai 280 juta. Bila dibiarkan maka di tahun 2060 nanti meningkat menjadi 1 miliar. Oleh karena itu, pihaknya memulai dalam jangka pendek ini di rencana usaha penyediaan tenaga listrik dengan sudah menghapus 13 giga watt PLTU.

Dalam dalam proses perencanaan itu pihaknya akan berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca 1,8 miliar selama 25 tahun. Namun setelah itu nantinya akan ada 1,1 GB yang mereka hapus dan diganti dengan energi baru terbarukan.

"Kami sekarang berusaha menanam tanaman yang bisa untuk mensubtitusi batu bara. Target kami mengurangi 10 persen penggunaan batubara," tambahnya.

Dirut PLN Energi Primer Iwan Agung Kristantara mengatakan pengembangan ekosistem green economy ini untuk mendukung net zero emission ini berbasis keterlibatan masyarakat. 4 jenis tanaman yang mereka tanam diantaranya adalah jati putih, Gamal, Kaliandra dan indigovera.

Untuk tahap awal ini, sebagai percontohan maka PT PLN akan menanam di 30 hektare dengan 50.000 pohon. Ke depan akan meluas menjadi 300 hektare di dua Kalurahan dengan memanfaatkan tanah Sultan Ground dan juga sebagian tanah kas desa dan tanah milik masyarakat

"Ini pilot project. Nanti akan kami duplikasikan di wilayah lain di 36 PLTU yang kita miliki," terangnya

4 tanaman tersebut mereka kembangkan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar terutama para peternak. Karena dalam 6 bulan, tanaman ini bisa diambil daunnya untuk kemudian dijadikan pakan ternak. Sementara rantingnya akan bisa dimanfaatkan untuk bahan campuran batubara ketika berumur 1,5 tahun.

Hal ini tentu diharapkan mampu menghemat pengeluaran petani untuk pakan ternak mereka. Karena biasanya para petani mendatangkan pakan yaitu rumput kolonjono dari Kabupaten Bantul dan juga Sleman yang tentu biayanya lebih mahal.

Peluncuran pengembangan ekosistem ekonomi hijau untuk dukung nol emisi karbon di tahun 2060 dengan libatkan masyarakat DIY, Selasa (14/3/2023). Foto: Erfanto/Tugu Jogja
Peluncuran pengembangan ekosistem ekonomi hijau untuk dukung nol emisi karbon di tahun 2060 dengan libatkan masyarakat DIY, Selasa (14/3/2023). Foto: Erfanto/Tugu Jogja

"Nanti untuk tahap awal ada 300 kepala keluarga yang bakal terlibat," ujar dia

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengaku mendukung pola kemitraan tersebut. Pihaknya berharap nantinya masyarakat akan terbantu dengan memanfaatkan daunnya untuk pakan ternak mereka. Ketika biaya yang mereka keluarkan untuk pakan ternak sudah tidak ada maka konsumsi akan meningkat

"Kalau konsumsi meningkat otomatis angka kemiskinan berkurang. Kami sangat mendukung itu," tandasnya.

Dia berharap selain mengurangi angka kemiskinan, program ini diharapkan juga mampu membuka peluang kerja yang baru. Dan dia menginginkan nantinya tidak ada lagi sapi makan sapi yaitu sapi dijual untuk membeli pakan ternak.

Media files:
01gvfkhexw07ww3pre8d7y6gvm.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar