Dec 13th 2022, 04:15, by Haya Syahira, kumparanNEWS
Polisi membubarkan 1.500 demonstran yang memblokade bandara terbesar kedua di Peru, Arequipa, pada Senin (12/12). Para demonstran memblokir akses bandara dengan menggunakan ban, kayu, dan batu yang dibakar.
Mereka meminta presiden yang baru saja terpilih, Dina Boluarte mengundurkan diri.
"Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan sekitar 1.500 pengunjuk rasa yang merusak penerangan landasan pacu, membakar kantor keamanan dan menutup paksa bandara selama tiga jam," kata seorang fotografer AFP, dikutip Selasa (13/12).
"Dua warga sipil terluka," kata Ombudsman HAM Peru kepada AFP.
Selain aksi protes di bandara, demonstran juga menggeruduk sebuah pabrik susu terbesar di negara itu.
Para demonstran merupakan pendukung presiden sebelumnya, Pedro Castillo yang dimakzulkan. Castillo bahkan ditangkap oleh aparat kepolisian tidak lama setelah kabar pemecatannya pekan lalu.
Para demonstran tidak terima Boluarte yang sebelumnya merupakan wakil Castillo ditunjuk menjadi presiden. Mereka pun protes meminta diadakan pemilihan ulang.
Dalam rangka meredakan amarah, Boluarte sepakat mempercepat Pemilu dari yang semula digelar 2026 menjadi April 2024.
Situasi panas tidak hanya terjadi di Arequipa. Pada Minggu (11/12), bentrok terjadi di Kota Andahuaylas. Akibatnya 2 orang tewas dan 5 lainnya luka-luka.
Akibatnya, pemerintah memecat 26 orang perwakilan wilayah regional yang ditunjuk langsung oleh Castillo turut dipecat karena diduga menghasut para demonstran untuk melakukan aksi unjuk rasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar