Sebanyak 1.472 personel kepolisian disiagakan untuk mengamankan tahapan Pilkada Serentak 2024 di 17 kabupaten dan kota di Sumsel yang akan berlangsung mulai 24 November hingga 1 Desember 2024. Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian menyebutkan ribuan personel itu akan melakukan tugas yakni pengawalan proses distribusi logistik, pemungutan suara, hingga penghitungan suara. "Jaga netralitas, pahami dengan baik tingkat kerawanan di daerah tugas, dan pastikan tetap berada di TPS hingga seluruh kegiatan selesai. Selain itu, pastikan rekapitulasi suara berjalan lancar tanpa intimidasi dari pihak yang tidak berkepentingan," kata dia saat melepas ribuan personel di Mapolda Sumsel, Sabtu 23 November 2024. Andi Rian juga mengingatkan agar seluruh personel yang terlibat tidak melakukan tindakan yang melenceng dari tugas pokok. Ia mewanti-wanti agar anggota kepolisian tidak terlibat dalam politik praktis atau mendukung calon kepala daerah tertentu. "Hindari segala tindakan tidak terpuji karena dapat merusak citra institusi. Saya tidak mengharapkan adanya petugas pengamanan yang justru menjadi pemicu konflik," tegasnya. Sejauh ini, Andi Rian melaporkan bahwa situasi keamanan di wilayah Sumsel aman dan kondusif. Tidak ada kejadian signifikan yang mengganggu stabilitas keamanan menjelang Pilkada Serentak. "Situasi politik di setiap daerah memang fluktuatif, tetapi keseriusan dalam melaksanakan pengamanan sangat diperlukan untuk memastikan pesta demokrasi berjalan aman dan demokratis," ungkap Andi. Karo Ops Polda Sumsel, Kombes M Anis Prasetyo, menambahkan bahwa 1.472 personel akan disebar secara merata ke seluruh kabupaten dan kota. Pasukan terdiri dari 709 personel Polda Sumsel, 700 personel BKO Brimob, dan 63 personel Ditsamapta. Pengerahan ini mencakup pengamanan di Polres serta penguatan di markas rayon Brimob, dengan anggota Ditsamapta ditempatkan di Muratara dan Lahat. "Para personel akan diberi arahan di Polres, kemudian mengamankan PPK, dan mengawal pengiriman logistik serta proses pemungutan suara hingga penghitungan suara di TPS," jelas Anis. Proses pengamanan diperkirakan akan berlangsung hingga 30 Desember 2024, sebelum personel kembali ke Polda Sumsel. Anis mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif menjaga keamanan. "Pilihan boleh berbeda, tetapi siapa pun yang terpilih, mereka adalah pimpinan daerah yang harus kita dukung bersama," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar