Oct 26th 2024, 11:17, by teman kumparan, teman kumparan
Gaya hidup hemat atau frugal livingsemakin banyak diterapkan untuk menjaga keseimbangan finansial. Menurut International Center for Financial Literacy, frugal living dapat membantu seseorang menekan pengeluaran yang tidak perlu, sehingga dana bisa dialokasikan untuk kebutuhan esensial atau tabungan.
Dengan menerapkan gaya hidup hemat, seseorang bisa mencapai tujuan keuangan lebih cepat. Studi dari Cambridge University Press menyebutkan bahwa frugal living juga berperan dalam membentuk disiplin pribadi dan mengajarkan individu untuk menahan diri dari pengeluaran impulsif.
Kebiasaan ini bisa sangat berguna untuk jangka panjang, terutama bagi mereka yang memiliki tujuan finansial besar, seperti membeli rumah atau menyiapkan dana pendidikan. Walaupun terkesan ketat, frugal living tidak berarti harus hidup dalam keterbatasan.
Member teman kumparan akan membagikan pengalaman mereka menjalani frugal living, mulai dari membawa bekal, menentukan skala prioritas, hingga menabung secara teratur. Seperti apa praktiknya?
Frugal Living Ala teman kumparan
Eny Dewi Pamungkas, member teman kumparan, mengatakan bahwa frugal living bisa menjadi cara yang bebas untuk mengatur keuangan, sekaligus belajar menentukan prioritas. "Gak melulu harus mengeluarkan uang dengan alasan self-reward," jelasnya.
Ketika diwawancarai kumparan, ia memberikan beberapa saran agar frugal living tidak terasa berat. Simak tips lengkapnya berikut ini:
1. Memberikan batasan yang manusiawi
Agar tidak stres, Eny sesekali melonggarkan aturan hematnya untuk membeli barang yang bermanfaat atau membawa kebahagiaan. Namun, ini dilakukan dengan batasan yang sesuai komitmen agar goals-nya untuk menabung dapat tercapai.
2. Rutin membawa bekal dan tumbler
Nadiva memiliki cara praktis dalam menjalani gaya hidup hemat, yakni dengan membawa bekal dan tumbler. Sehingga, ia tidak boros untuk jajan di tempat lain. "Aku biasanya bawa bekal dan air minum sendiri biar nggak terlalu jajan banyak," ungkapnya.
3. Membeli barang yang dibutuhkan
Di samping itu, Nadiva juga menggunakan uangnya untuk membeli barang yang benar-benar dibutuhkan saja, seperti tas, sepatu, atau bahkan iPad untuk kuliah. Nadiva merasa lebih bijak dalam membeli sesuatu karena memahami nilai dari hidup hemat.
"Kalau beli sesuatu jadi lebih menghargai barang itu karena tau hidup hemat itu nggak gampang," tambahnya sambil tertawa.
Yuk join teman kumparan, temukan ribuan teman baru dan cerita-cerita seru sesuai minatmu! kum.pr/temankumparan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar