Search This Blog

Satu Dekade Kepemimpinan Jokowi, Angka Kemiskinan RI Hanya Turun 2,2 Persen

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Satu Dekade Kepemimpinan Jokowi, Angka Kemiskinan RI Hanya Turun 2,2 Persen
Jul 1st 2024, 19:08, by Sinar Utami, kumparanBISNIS

Potret kemiskinan di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Potret kemiskinan di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi, angka kemiskinan Indonesia hanya turun sebesar 2,2 persen.

"Dalam 10 tahun terakhir jumlah penduduk miskin berkurang 3,06 juta orang atau turun 2,22 persen," kata Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (1/7).

BPS mencatat pada Maret 2024 sebesar 9,03 persen. Angka ini menurun 0,33 persen poin terhadap Maret 2023 dan menurun 0,54 persen poin terhadap September 2022.

Imam menjelaskan rata-rata jumlah penduduk miskin berkurang 300 ribu orang per tahun. Dia mencatat angka kemiskinan 2024 merupakan angka terendah dalam satu dekade.

"Tingkat kemiskinan yang terendah dalam satu dekade ini," katanya.

Imam mengatakan persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2024 sebesar 7,09 persen. Angka ini menurun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 7,29 persen.

Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2024 sebesar 11,79 persen, menurun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 12,22 persen.

Imam memaparkan garis kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 582.932,00 per kapita per bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp 433.906,00 (74,44 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp 149.026,00 (25,56 persen).

Pada Maret 2024, rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,78 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya garis kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp 2.786.415,00 per rumah tangga miskin per bulan.

Deputi Bidang Metodologi dan informasi Statistik, Imam Machdi di Kantor Pusat BPS. Foto: BPS
Deputi Bidang Metodologi dan informasi Statistik, Imam Machdi di Kantor Pusat BPS. Foto: BPS

Imam mengungkapkan garis kemiskinan di Indonesia sulit untuk turun. Pasalnya, pergerakan garis kemiskinan dipengaruhi oleh harga komoditas pokok yang terus melonjak.

Imam membeberkan beberapa komoditas pokok selama Maret 2023 – Maret 2024 mengalami kenaikan. Antara lain beras mengalami kenaikan 20,07 persen, telur ayam ras 11,56 persen dan cabai merah 45,95 persen.

"Kenaikan harga beberapa komoditas pokok ini tentu mempengaruhi tingkat konsumsi dan pengeluaran masyarakat yang tercermin dari angka kemiskinan," katanya.

Adapun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka kemiskinan 2024 berada direntang 6,5 persen hingga 7,5 persen, rasio gini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377, serta Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,99 hingga 74,02.

Media files:
pjrq8imfygnsvp7rsb3a.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar