Search This Blog

Profil Nahdya dan Febty, Founder Rumah Edukasi Komunitas Pilah Sampah

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Profil Nahdya dan Febty, Founder Rumah Edukasi Komunitas Pilah Sampah
Jul 12th 2024, 17:53, by teman kumparan, teman kumparan

Nahdya Maulina, founder Rumah Edukasi Komunitas Pilah Sampah. Foto: Nahdya Maulina
Nahdya Maulina, founder Rumah Edukasi Komunitas Pilah Sampah. Foto: Nahdya Maulina

Rumah Edukasi Komunitas Pilah Sampah tercpta berkat inisiatif dua sosok inspiratif, Nahdya Maulina dan Febty Febriani. Meski latar belakangnya berbeda, namun mereka memiliki misi yang sama untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah.

Sejatinya, Febty berprofesi sebagai peneliti di Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN. Ia menceritakan bahwa ide mendirikan komunitas ini berawal dari kebiasaan positif yang dibangun oleh Nahdya.

"Ketika pandemi, kita punya banyak waktu di rumah. Nah, Mbak Nadia selalu rutin nawarin ke teman-teman di daycare untuk menitip sampah. Dari situ, teman kantor punya ide untuk bikin flyer dan Instagram sendiri," kata Febty.

Di lain pihak, Nahdya Maulina yang bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), memiliki motivasi yang kuat untuk mendirikan komunitas ini. Sejak kecil, ia memang peduli terhadap kelestarian lingkungan di sekitar.

"Aku dari kecil punya ketertarikan terhadap lingkungan. Pernah banjir di rumah akibat penyumbatan sampah di got. Sejak itu, aku selalu ingatkan keluarga untuk tidak buang sampah sembarangan," ujarnya.

Perjalanan dan Tantangan Membangun Komunitas

Febty Febriani, founder Rumah Edukasi Komunitas Pilah Sampah. Foto: Febty Febriani
Febty Febriani, founder Rumah Edukasi Komunitas Pilah Sampah. Foto: Febty Febriani

Febty, yang pernah tinggal di Jepang untuk menempuh S2 dan S3, terinspirasi dari sistem pemilahan sampah yang ketat di sana. Katanya, pemilahan sampah di Jepang sangat diprioritaskan.

Ketika Febty pulang ke Indonesia, ia pun merasa aneh dengan pemandangan sampah yang digabung begitu saja. Sementara Nahdya, selain bekerja di KLHK, dia juga berusaha mengedukasi masyarakat tentang pemilahan sampah.

"Membagi waktu antara pekerjaan utama dan kegiatan komunitas itu tantangan terbesar. Kami berempat PNS, jadi harus pandai-pandai membagi waktu," ungkap Nahdya.

Di balik layar, tim inti Rumah Edukasi Pilah Sampah hanya terdiri dari lima orang. Keterbatasan SDM itu membuat mereka sulit mengatur waktu.

Tantangan selanjutnya datang dari biaya operasional. Saat ini, Rumah Edukasi menyewa tempat yang strategis namun cukup mahal. Di awal, hal ini cukup memberatkan. Akhirnya, tim pun memutar otak untuk menutup kekurangan biaya tersebut.

Seiring waktu, mulai banyak kegiatan-kegiatan edukasi yang dilakukan Edukasi Komunitas Pilah Sampah. Akhirnya, mereka pun bisa mendapatkan uang dari kegiatan tersebut untuk menutupi biaya operasional, termasuk gaji tim teknis, sewa tempat, dan biaya pengembangan lainnya.

Tantangan lainnya adalah mencari orang-orang yang mau berkomitmen secara sukarela sambil bekerja atau kuliah. Banyak yang tertarik dan bergabung, tetapi tetap ada masa percobaan selama tiga bulan.

Cita-Cita dan Harapan Founder

Baik Nahdya maupun Febty sama-sama berharap Pilah Sampah bisa menjadi pusat rujukan pemilahan sampah dari sumber utama di Indonesia. Jadi, dampaknya pun bisa semakin terasa.

"Kalau setiap rumah tangga bisa memilah sampah, jumlah sampah yang terbuang ke TPA akan jauh berkurang," kata Febty.

Nahdya menambahkan, "Kami ingin masyarakat mudah dalam memilah sampah. Jika mereka mudah, mereka bisa konsisten, dan akhirnya gaya hidup mereka bisa berubah."

Dengan visi dan misi yang kuat, serta semangat yang tak kenal lelah, Nahdya dan Febty terus berjuang untuk membuat perubahan positif bagi lingkungan Indonesia.

Media files:
01j2k3hznzz1aj62jjqfvcpzxg.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar