Jul 3rd 2024, 20:39, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS
Anggota Komisi XI DPR Fraksi PKS Anis Byarwati menyebut pelemahan rupiah bakal berdampak pada kenaikan utang negara. Sebab, utang Indonesia ada yang berbentuk valuta asing.
Anis mengatakan, saat ini dunia sedang berada dalam tren suku bunga tinggi (higher for longer). Hal ini tentu akan mempengaruhi penguatan dolar.
"Utang kita kan dalam bentuk mata uang asing, otomatis misalnya mata uang asing menguat maka utang kita juga akan tinggi naiknya. Kammi terus memantau karena bagaimanapun tugas BI (Bank Indonesia) menstabilkan nilai tukar rupiah," kata Anis kepada wartawan di Kompleks Parlemen RI, Rabu (7/3).
Menurutnya, upaya menjaga stabilitas rupiah harus dilakukan secara sinergis antara otoritas fiskal dan moneter. Dalam hal ini, DPR sebagai lembaga legislatif konsisten mengawasi kinerja BI dalam menjaga stabilitas mata uang Garuda.
"Ini perlu usaha keras semua pihak, Komisi XI terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah dan kami terus memantau bagaimana BI menjaga nilai tukar rupiah," ungkapnya.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie Othniel Frederic Palit berharap agar nilai tukar kembali ke level Rp 15.900 di akhir tahun 2024 nanti. Dolfie mengatakan pergerakan rupiah bisa mempengaruhi kegiatan ekspor impor dalam negeri.
"Kita harus lihat juga kondisi ekspor impor, kalau rupiah menguat itu akan menguntungkan importir. Tetapi kalau melemah menguntungkan eksportir nah ini kan harus cari titik seimbangnya," kata Dolfie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar