Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Aswan Jaya, tiba-tiba melancarkan "serangan politik" kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Bobby kini telah memutuskan untuk maju dalam Pilgub Sumut 2024.
Menurut Aswan, tidak ada yang harus diistimewakan dari Bobby meski dia adalah menantu Presiden Jokowi.
"Karena dia menantu presiden, bukan berarti dia luar biasa juga," kata Aswan, Kamis (13/6).
Hal ini disampaikan Aswan saat menanggapi pernyataan calon petahana Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, soal "menantu malaikat".
Menurut Aswan, pernyataan "menantu malaikat" adalah cara Edy untuk menunjukkan kesiapannya dalam Pilgub Sumut. Lagi pula, kata Aswan, hal tersebut adalah karakter Edy dalam berkomunikasi politik.
"Pertama, itu karakter Pak Edy, cara dia berkomunikasi politik kan begitu. Tegas, lugas, blak-blakan, apa adanya," kata Aswan.
"Beliau ingin menyatakan bahwa saya adalah politisi yang memang dibesarkan oleh situasi politik. Dan itu menunjukkan juga bahwa saya siap bertarung dengan siapa pun," sambungnya.
Bukan Serangan Pertama
Serangan DPD PDIP Sumut kepada Bobby ini bukan yang pertama kali. Aswan sebelumnya telah menyebut Bobby sebagai sosok yang tidak setia.
Penyebabnya adalah Bobby memilih mendukung Prabowo-Gibran dibandingkan Ganjar-Mahfud. Akibatnya, Bobby telah di-blacklist oleh PDIP.
"Banyak tokoh di Sumut kapasitasnya jauh di atas Bobby," kata Aswan pada Rabu (17/4).
"Walaupun Bobby katanya punya kekuatan A, kekuatan B, bapaknya (mertuanya) Presiden dan sebagainya. Ini kan pemilihan dari rakyat. Rakyat yang menentukan siapa yang layak jadi gubernur, bukan presiden," sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar