Jun 12th 2024, 22:22, by Ochi Amanaturrosyidah, kumparanNEWS
W (43) merasa was-was setelah mendaftarkan anak bungsunya, M (12), ke dua SMP Negeri dalam tahap 2 PPDB jalur zonasi yang mulai dibuka 10 Juni 2024 lalu.
Pasalnya, SMP yang dia pilih untuk sang anak, yaitu SMPN 43 dan SMPN 6 Bandung, berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumah. Keduanya sebenarnya bukan sekolah yang terdekat dari rumahnya.
Tapi dia punya alasan. Berdasarkan pengalamannya, kedua sekolah yang dipilih tadi lebih memberikan peluang daripada SMPN 33 dan SMPN 25 Bandung yang notabenenya lebih dekat.
"Suka penuh," kata W saat ditemui di rumahnya pada Rabu (12/6).
"Karena waktu anak pertama dan kedua saya juga tidak masuk daftar ke situ (SMPN 33 dan 25 Bandung), kuotanya cepet penuh," sambung dia.
Meski begitu, W telah mempersiapkan diri bila pada akhirnya sang anak mesti sekolah di SMP swasta.
"Cemas takut tidak diterima, takut terus posisinya tergeser dengan yang lain. Kalo gak keterima dua-duanya pasti masuk swasta. Ya, laahaula saja, mudah-mudahan diterima," ujarnya.
Sikap berbeda ditunjukan oleh R, orang tua calon siswa yang lain. Meski telah mendaftar ke SMPN 33 yang hanya berjarak sekitar 250 meter dari rumahnya, peringkat sementara sang anak untuk PPDB jalur zonasi terus tergeser dengan cepat.
Saat dijumpai di rumahnya pada Selasa (12/6) siang, dia mengatakan kalau peringkat putranya berada di daftar 42 orang calon siswa terdekat. Namun, saat dihubungi kembali pukul 19.11 WIB, dia mengatakan peringkatnya sudah di urutan 57.
"Jelas was-waslah. Ini sudah tergeser lagi jadi nomor 57. Takut tidak diterima," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar