May 23rd 2024, 06:00, by Sena Pratama, kumparanOTO
Salah seorang pengguna Tesla membagikan pengalamannya ketika mobil listriknya itu, disebut dengan sengaja menghampiri kereta yang tengah melaju saat akan melintasi perlintasan rel. Pemilik menuding sistem semi-otonom menjadi penyebabnya.
Disitat CarExpert Australia, pemilik membagikan rekaman video hasil tangkapan perangkat dashcam di dalam mobilnya. Dijelaskan, ia saat itu tengah berkendara di dalam kabut tebal dan sedang berkendara menggunakan fitur Full-Self Driving (FSD) di Amerika Serikat.
Namun, ketika mobil mendeteksi adanya perlintasan kereta sebidang, Tesla Model 3 itu dikatakan tidak menunjukkan tanda-tanda melambat atau mengubah arahnya. Padahal, layar instrumen digital telah membaca adanya pintu perlintasan yang sudah tertutup.
Sontak, pengemudi yang menyadari hal tersebut segera mengambil alih kendali mobilnya sesaat sebelum kecelakaan fatal terjadi. Beruntung, sedan setrum tersebut dapat dikendalikan dan berakhir menabrak tiang palang perlintasan kereta.
Melalui sebuah forum di media sosial, pemilik tersebut juga bercerita bahwa peristiwa serupa sebenarnya bukan pertama kalinya terjadi. Percobaan melaju ke arah benda bergerak seperti kereta, diakuinya pernah hampir terjadi saat menggunakan fitur FSD.
Pemilik Tesla tersebut bercerita tentang kesehariannya menggunakan mobil listrik itu setiap hari dengan menempuh perjalanan 88 kilometer. Dia mengeklaim, sebanyak 98 persen dalam perjalanannya memanfaatkan fitur FSD dan tidak ditemui kendala apa pun.
"Ini bukan upaya "penipuan asuransi". Sangat memprihatinkan bagi saya bahwa sistem FSD telah dua kali gagal mengenali perlintasan kereta api," urainya pada laman forum pengguna Tesla itu.
Mengenai fitur FSD, secara teknis merupakan sistem mengemudi otonom tingkat 2 (level 2). Fitur ini memiliki kemampuan untuk mengendarai, mempercepat, memperlambat, mengerem, dan mengendalikan mobil secara otomatis.
Lebih dari itu, kemampuan fitur ini dikatakan hampir menyerupai tingkah laku pengemudi. Bila pemilik sudah menentukan tujuan pada peta digital, mobil selanjutnya hanya tinggal mengikuti arah sesuai dengan informasi lalu lintas secara langsung.
Namun, teknologi ini tidak berarti membuat pengemudi benar-benar lepas dari tanggung jawabnya. Pada buku panduan pemilik telah dijelaskan, pengemudi tetap harus sigap dan siap untuk mengambil alih kendali bila sistem menunjukkan perilaku tidak normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar